WASHINGTON DC | patrolipost.com – Kendati penghitungan suara Pilpres AS masih berlangsung, namun Joe Biden dari Partai Demokrat hampir pasti keluar sebagai pemenang. Calon petahana Donald Trump yang didukung Partai Republic tidak tinggal diam dan menuding lawannya melakukan kecurangan.
“Petinggi Demokrat tidak pernah percaya mereka bisa memenangkan pilpres ini. Sejujurnya, saya sangat percaya hal itu. Itulah mengapa mereka mengirimkan surat suara di mana ada korupsi dan penipuan yang luar biasa terjadi,” kata Trump dalam jumpa pers di Gedung Putih, seperti dikutip Associated Press, Jumat (6/11/2020).
“Itu sebabnya mereka mengirimkan puluhan juta surat suara yang tidak diminta tanpa tindakan verifikasi apa pun. Dan saya sudah memberitahu semua orang bahwa hal ini akan terjadi,” tambah Trump.
Trump tidak mendukung klaimnya dengan menguraikan fakta atau detail apapun. Sementara para pejabat negara bagian dan federal juga belum melaporkan ada kasus penipuan pemilih.
“Kami menginginkan pilpres yang adil dan kami menginginkan sebuah penghitungan yang jujur dan kami menginginkan orang-orang jujur bekerja di belakangnya, karena ini adalah pekerjaan yang sangat penting. Maka dari itu negara ini akan menang. Begitulah cara AS akan menang,” kata Trump.
“Dan kami pikir kami akan memenangkan pilpres dengan sangat mudah. Kami pikir akan ada banyak proses sengketa di pengadilan karena (kami) memiliki banyak bukti, dan (bukti) itu mungkin akan berakhir di pengadilan tertinggi negeri ini. Kita lihat saja. Tapi kami pikir akan ada banyak proses pengadilan karena kami tidak bisa melihat pemilu dicurangi dengan cara seperti ini,” tutur Trump.
Tak hanya itu, Trump juga memperbarui kritiknya terhadap penggunaan surat suara via pos di tengah pandemi virus Corona.
“Kami mendengar cerita menyeramkan, cerita sangat menyeramkan, dan kami tidak bisa membiarkan hal itu terjadi di AS. Ini bukan masalah siapa yang menang, Partai Republik atau Demokrat, Joe atau saya sendiri. Kita tidak bisa membiarkan itu terjadi pada negara kita. Kita tidak bisa dipermalukan dengan mengalami hal seperti ini,” ujarnya.
Hingga kini, proses penghitungan suara Pilpres AS di seluruh negeri telah berjalan dan hanya menyisakan penghitungan di beberapa negara bagian. Proses penghitungan yang tersisa dan menjadi sorotan terjadi di negara bagian Arizona, Georgia, Nevada, North Carolina dan Pennsylvania.
Kedua kandidat harus bersaing memperebutkan 68 suara elektoral yang tersisa untuk bisa lolos ke Gedung Putih. Jika dihitung, peluang Trump untuk mengejar ketertinggalan perolehan suara dari pesaingnya, Joe Biden, pun semakin menipis.
Trump kemarin sempat mencuit melalui Twitter supaya proses penghitungan dihentikan karena mengklaim ada indikasi kecurangan dalam proses rekapitulasi. Dia dilaporkan marah-marah di Gedung Putih setelah selisih suaranya dengan Biden melebar.
Menurut sumber, Trump mendamprat para gubernur dari Partai Republik karena dinilai tidak bisa memberikan suara baginya.
Hasil perolehan suara sementara saat ini, Donald Trump tertinggal dari Joe Biden. Trump mengumpulkan 213 suara sementara Biden 253 suara. Sejumlah negara bagian belum menyelesaikan proses perhitungan seperti Georgia, Pennsylvania, dan Nevada.
Sejumlah media bahkan menyatakan Biden sudah mengumpulkan 264 suara dengan mengantongi suara dari Arizona. Dengan kondisi tersebut, Biden hanya butuh kemenangan di Nevada untuk memuluskan jalan menuju Gedung Putih. (cni/807)