GIANYAR | patrolipost.com – Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 6 di SMPN Hindu 2 Payangan yang terdiri dari empat Orang Mahasiswa dari Universitas Udayana yakni Ni Wayan Diah Okta Wardani, Ni Kadek Della, Ni Kadek Astanggi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan Ni Kadek Dewik Rikayani dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, serta satu orang mahasiswa dari Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) yaitu Ni Putu Anik Juniantini yang berkolaborasi bersama seluruh warga sekolah telah menggelar Festival KM 6 Payangan yang berlangsung selama tiga hari berturut-turut, yakni pada Selasa (3/10) sampai Kamis (5/10).
Festival KM 6 Payangan merupakan salah satu program kerja dari Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 6 di SMPN Hindu 2 Payangan yang digelar saat waktu jeda UTS yang bertujuan untuk menggali minat dan bakat siswa dengan perlombaan di bidang akademik dan bidang non akademik serta perlombaan kekeluargaan untuk meningkatkan rasa kekeluargaan siswa di lingkungan sekolah sekaligus merefresh kembali otak dan pikiran siswa setelah melaksanakan pembelajaran selama 3 bulan penuh.
Program kerja ini berkolaborasi bersama seluruh warga sekolah dan terdiri dari tiga rangkaian acara. Pada hari pertama, dilaksanakan lomba-lomba yang bersifat resmi yaitu Lomba Cerdas Cermat, Lomba Membaca Cepat, Lomba Dharma Gita, dan Lomba Mesatua. Selain itu terdapat Lomba Kebersihan Kelas dan Kebun serta Lomba Kebersihan Toilet yang dilakukan penilaian pada Senin (2/10) dan Kamis (4/10). Sedangkan hari kedua diselenggarakan lomba yang bersifat kekeluargaan yaitu Lomba Estafet Karet, Lomba Balon Bergoyang, Lomba Makan Kerupuk, dan Lomba Menangkap Ayam untuk siswa. Adapun lomba yang bersifat kekeluargaan untuk guru yaitu lomba kursi duduk, lomba ngulat tipat, dan lomba balon bergoyang.Seluruh rangkaian acara di hari pertama dan kedua dilaksanakan di sekolah, sedangkan pada hari ketiga merupakan pengumuman pemenang lomba-lomba serta jalan santai yang dilaksanakan di Taman Kreasi Alam Baru.
Kampus Mengajar merupakan bagian dari program MBKM yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kampus selama satu semester yang bertujuan untuk melatih kemampuan menyelesaikan permasalahan yang kompleks dengan menjadi mitra guru untuk berinovasi dalam pembelajaran, pengembangan strategi, dan model pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan.
Fokus program mahasiswa kampus mengajar yaitu dalam program literasi, numerasi, adaptasi teknologi, pengelolaan dan pemanfaatan buku bacaan bermutu dan perpustakaan, pengelolaan dan pemanfaatan pojok baca, pelestarian lingkungan atau mitigasi perubahan iklim, pengembangan karakter siswa, dan kegiatan di luar kelas. Selaras dengan fokus program mahasiswa, rangkaian perlombaan resmi dari Festival KM 6 Payangan juga melibatkan kemampuan literasi serta numerasi siswa yaitu Lomba Cerdas Cermat yang bertujuan untuk menguji dan meningkatkan kemampuan pengetahuan sekaligus kemampuan literasi dan numerasi, berpikir cepat, dan kreativitas siswa dikarenakan soal-soal pada lomba ini merupakan soal literasi dan numerasi yang disesuaikan dengan mata pelajaran setiap jenjang.
Selain itu, adapun lomba membaca cepat yang bertujuan untuk menguji daya ingat siswa dalam memahami serta mengingat informasi atau isi sebuah bacaan secara cepat dengan waktu yang relatif singkat yang sekaligus menguji dan meningkatkan kemampuan literasi siswa.
Selanjutnya diadakannya Lomba Dharma Gita dan Mesatua yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa kecintaan terhadap budaya dan warisan leluhur yang kebanyakan generasi muda enggan untuk menggeluti bidang tersebut yang sekaligus bertujuan untuk menggali minat serta bakat siswa yang sesuai juga dengan visi misi sekolah Hindu. Seluruh perlombaan resmi tersebut diadakan di ruangan kelas sekolah dengan juri-juri yang berasal dari kalangan guru pada hari pertama Festival KM 6 Payangan yang mengambil tema “Brain Day” yang dibuka langsung secara resmi oleh Kepala Sekolah SMPN Hindu 2 Payangan.
Guna meningkatkan kesadaran siswa dalam membersihkan serta menjaga lingkungan sekolah dan ruang kelas menjadi urgensi dari diadakannya perlombaan kebersihan kelas dan kebun, sehingga melalui perlombaan ini siswa lebih terdorong dan termotivasi untuk merawat kelas dan lingkungannya tetap asri dan bersih yang akan menjadikan kebiasaan yang baik kedepannya. Begitupun dengan lomba kebersihan toilet, yang mana awalnya siswa enggan membersihkan toilet yang memiliki bau menyengat serta toilet yang kotor.
Setelah diadakannya lomba ini, siswa menjadi mau rutin merawat toiletnya tetap bersih dengan motivasi agar toilet yang dimiliki kelasnya dapat memperoleh kemenangan. Adapun dampak positif dari kedua perlombaan ini yaitu ruang kelas menjadi indah, tertata dengan baik, bersih, dekorasi kelas yang memperindah suasana kelas, kebun yang dimiliki siswa tertata dengan baik, siswa tidak lagi membuang sampah sembarangan untuk menjaga kebersihan, kebun siswa menjadi indah dengan beberapa variasi tanaman, toilet tidak lagi berbau menyengat, kebersihan toilet terjaga, dan kelengkapan perlengkapan di toilet. Menumbuhkan budaya baru disekolah memanglah sulit, tetapi Mahasiswa Kampus Mengajar mengemas Festival ini sebagai ajang dalam meningkatkan kesadaran siswa dalam kebersihan sekaligus memberi siswa kegiatan positif selama jeda. Sebelumnya, siswa diberikan waktu kurang lebih satu minggu untuk merawat kelas, kebun, dan toiletnya.
Keterbatasan waktu yang dimiliki tidak menjadikan hambatan untuk siswa melakukan yang terbaik dan antusias yang luar biasa dirasakan mahasiswa melihat kerja keras, usaha, niat, serta kerjasama siswa dalam merawat kelas, kebun, dan toiletnya yang selama ini jarang dilakukan siswa.
Hari Kedua Festival sesuai dengan tema yakni “Fun Day” merupakan hari diadakannya lomba-lomba kekeluargaan yang dilaksanakan di depan halaman sekolah. Siswa sangat antusias dan bersemangat mengikuti perlombaan yang ada, begitupun dengan guru serta pegawai sekolah. Acara hari kedua dimulai dengan pembukaan oleh MC kemudian dilanjutkan dengan lomba estafet karet untuk kelas VII. MC merupakan seorang siswa yang dilatih untuk bisa membawakan acara. Setelah lomba estafet karet, dilanjutkan dengan lomba kursi duduk oleh guru-guru, balon bergoyang untuk siswa kelas VIII serta guru, lomba ngulat tipat oleh guru, lomba makan kerupuk untuk siswa kelas VII dan VIII, dan yang terakhir lomba menangkap ayam untuk kelas IX. Menurut keterangan mahasiswa lomba yang mencuri perhatian adalah lomba menangkap ayam. Lomba ini tergolong baru dan belum pernah diadakan sebelumnya, siswa yang mengikuti lomba adalah siswa laki-laki yang ditutup matanya. Sementara itu, ayam dilepaskan di jaring dan siswa menangkap ayam tersebut. Perlombaan berlangsung sangat meriah dan sukses menghibur siswa yang kala itu baru usai melaksanakan UTS. Selain perlombaan, adapun hiburan oleh siswa yang berbakat yakni Made Tio Sanjaya Subagia yang membawakan sebuah lagu favoritnya. Tak hanya itu, pada hari kedua ini juga dilaksanakan penilaian kebun yang dimiliki oleh setiap kelas oleh juri dalam rangkain Lomba Kebersihan Kelas dan Kebun.
Hari Puncak Festival KM 6 Payangan adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh seluruh warga sekolah yang merupakan acara untuk apresiasi seluruh pemenang lomba yang diadakan di hari pertama dan kedua. Puncak acara Festival mengusung tema “Appreciation Day” yang diawali dengan jalan santai oleh seluruh warga sekolah termasuk guru dan pegawai sekolah dengan rute dari sekolah menuju Taman Kreasi Alam Baru. Sesampainya di titik finish jalan santai, acara dilanjutkan dengan senam bersama seluruh warga sekolah, kemudian pembagian undian doorprize, hiburan menyanyi oleh siswa dan guru, dan puncaknya yaitu pengumuman seluruh pemenang lomba serta pemberian hadiah kepada pemenang.
Terselenggaranya Festival KM 6 Payangan yang lancar dan sukses, tidak lepas dari peranan seluruh panitia pelaksana yang merupakan bagian dari Osis dan Siswa yang dibimbing serta diarahkan langsung oleh Mahasiswa Kampus Mengajar. Dalam panitia ini khususnya Sie Publikasi dan Dokumentasi yang sebelumnya belum pernah membuat desain menjadi paham dan tahu cara membuat desain kegiatan yang selaras dengan program Kampus Mengajar yaitu Adaptasi Teknologi. Bukan hanya itu, siswa dapat belajar bertanggung jawab dengan tugas yang diemban, mengasah kemampuan kerjasama tim yang baik, serta mengasah hard skill dan soft skill yang dimiliki siswa.
Mahasiswa Kampus Mengajar mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh panitia pelaksana dan atas dukungan serta bantuan bantuan dari seluruh pihak yaitu Bapak Drs. Pande Wayan Suarsa selaku Kepala SMPN Hindu 2 Payangan, Pande Putu Vina Riantini, S.Pd selaku Guru Pamong, seluruh jajaran guru, pegawai sekolah, maupun seluruh siswa yang telah berkolaborasi dengan baik dalam mendukung kelancaran acara serta seluruh persiapan yang diperlukan. Tidak lupa, Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 6 di SMPN Hindu 2 Payangan juga mengucapkan terima kasih banyak kepada Bdn. Kadek Widiantari, S.ST., M.Kes selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang senantiasa memberikan arahan serta bimbingan dalam setiap program kerja yang dilaksanakan. Pande Wayan Suarsa turut mengungkapkan terima kasih kepada Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 6 yang ditugaskan di SMPN Hindu 2 Payangan karena telah menyelenggarakan kegiatan yang menyenangkan dan juga melibatkan para guru dan siswa saat pelaksanaannya. Maka dari itu, Pande Wayan Suarsa sangat antusias menyambut Festival KM 6 Payangan karena telah memberikan nuansa baru bagi aktivitas siswa. Selain itu, Pande Wayan Suarsa juga berpesan bahwa kegiatan ini harus terus dilaksanakan dan dikembangkan untuk memberi pembaharuan kegiatan tengah semester.
“Kami SMPN Hindu 2 Payangan membuka pintu untuk segala kegiatan positif dari adik-adik mahasiswa. Dan semoga kedepannya tidak hanya sampai disini, tapi juga bisa dirasakan oleh sekolah-sekolah lainnya yang belum sempat dikunjungi. Tetap semangat dan semoga berhasil dimanapun adik-adik berada,” ungkap Pande Wayan Suarsa. (wie)