SINGARAJA | patrolipost.com – Gebrakan Menteri Agama, Jend (purn) Fachrul Razi dalam menjabarkan garis kebijakan kerjanya cukup menuai polemik. Tak hanya soal radikalisme, celana cingkrang hingga cadar, namun berkaitan dengan kehidupan bernegara lainnya cukup memancing kontroversi di tengah masyarakat.
Lantas bagaimana Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Bali menyikapi kebijakan Menteri Agama RI yang baru tersebut?
Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Bali I Nyoman Lastra mengatakan, seluruh Kakanwil se Indonesia sudah dikumpulkan oleh Fahrul Razi pekan lalu. Menurutnya, Menteri menekankan pentingnya kehidupan yang damai sesama anak bangsa dan Kemenag bagian dari agen utama untuk menebar kebaikan untuk semua umat.
“Kami diminta untuk menjadi pelayan masyarakat dan menjaga kerukunan antar sesama anak bangsa dengan menjadikan agama sebagai alat untuk menebarkan pesan damai. Kami tekankan itu kepada seluruh jajaran Kanwil Kemenag Bali,” ujar Lastra, usai membuka Lomba Bintang Vokalis Qasidah Provinsi Bali sekaligus melounching Mobil Kemenag Menyapa, Minggu (3/11) di MAN Buleleng, Patas, Gerokgak.
“Hanya itu penekanannya. Dan saya harap ini menjadi perhatian semua jajaran Kanwil Kemenag Bali,” ulangnya.
Terkait lomba Bintang Vokalis dan Qasidah se Bali, Lastra menyatakan, esensi kegiatan tersebut ada pada keinginan untuk tetap merawat kesenian sebagai bagian pembinaan masyarakat.
Sementara, Ketua Panitia Bintang Vokalis Qasidah Provinsi Bali H Mulyadi Putra mengatakan, acara yang berlangsung di kompleks Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Buleleng, Patas tersebut merupakan kegiatan yang berlangsung dua tahun sekali. Pesertanya dibagi tiga katagori anak-anak, remaja dan dewasa.
“Jumlah peserta kali ini 54 peserta dari kabupaten/kota se-Bali dan berlangsung hanya sehari,” terangnya.
Mulyadi yang juga anggota DPRD Buleleng dari PKB ini menyatakan, pelaksanaan acara tidak ada kendala dan berlangsung sesuai rencana. “Saya berharap ini bisa menjadi ajang untuk pembinaan dan mampu melahirkan wakil yang mampu bicara di tingkat nasional,” tandasnya. (625)