Kapal Bermuatan BBM Terbakar di Perairan Gili Tepekong, 5 ABK Meninggal Dunia

basarnas
Proses evakuasi korban oleh Tim Basarnas Gabungan. (ist)

DENPASAR | patrolipost.com – Sebuah kapal tanker bermuatan BBM terbakar di perairan Gili Tepekong, perbatasan Karangasem (Bali) – Sumbawa (NTB). Lima anak buah kapal (ABK) terjebak di ruang mesin sehingga meninggal dunia, sedangkan belasan lainnya menderita luka bakar.

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen A Panjaitan dalam keterangannya menjelaskan, kapal tanker dengan nama lambung Elizabeth Satu ini mengalami musibah saat melakukan pelayaran dari Depo Pertamina Manggis (Karangasem), menuju Depo Pertamina, Pelabuhan Badas, Sumbawa Besar, NTB, Rabu (7/8) pagi.

Bacaan Lainnya

Namun baru sekitar satu jam melakukan pelayaran, tepatnya saat kapal dengan nama lambung Elizabeth Satu tersebut sekitar 1 mil laut dari Gili Tepekong, tiba-tiba terjadi ledakkan dari sebelah kiri Mess Kru Kapal, yang kemudian memicu terjadinya kebakaran.

Mendengar suara ledakan, Mualim 1 Kapal Tanker tersebut, Rizky Wulandari, langsung mengecek kondisi yang terjadi dengan membuka pintu kapal dan turun melihat keadaan di bawah kapal. Saat itu dirinya bertemu Muhamad Saiful, salah satu kru di kapal tersebut sembari menanyakan apa yang meledak. Selanjutnya Rizky naik menuju anjungan dan melihat banyak ABK yang mengalami luka bakar.

Pasca ledakan tersebut, kapal tidak bisa olah gerak lalu nahkoda (saksi 1)  meminta bantuan ke Operasi Tanjung Manggis. Tak lama kemudian terjadi ledakan kedua dan terjadi kebakaran di kamar mesin. Semua kru berkumpul ke master station, tetapi terdapat lima kru yang tidak ikut ngumpul.

Beberapa saat kemudian, anggota Tim SAR Gabungan dari Basarnas dan Polairud Polres Karangasem langsung mendekat ke kapal tanker tersebut untuk mengevakuasi para korban.

Sebanyak 12 orang kru yang mengalami luka bakar dilarikan ke RS Graha Bakti Klungkung, dimana yang mengalami luka ringan yakni Predy, Wahrudin, Amirul Raihan, Diva Ismah, Sigio Ditex, Amar, Renaldy, Zulfokar, Rival Arief, Robinson Pardamaian, Evtrika Ambara Sari dan Risky Wulandari.

Sedangkan 3 orang korban dilarikan ke RSU Prof Ngurah Denpasar, karena mengalami luka bakar di atas 80 persen yakni Fadli, Moch Saiful dan Edwin Pratama.

Sementara itu evakuasi terhadap lima kru kapal yang meninggal dunia prosesnya berlangsung cukup lama. Tim evakuasi harus menggunakan tabung oxigen untuk alat pernafasan saat melakukan evakuasi kelima orang jenazah korban yang masih terjebak di dalam ruang mesin.

Beberapa orang saksi atau korban selamat yang sudah dimintai keterangan diantaranya nahkoda kapal, Muhammmad Haris Al Razak dan Robinson Pardamaian. Sementara korban yang meninggal dunia yakni Joko (oiler), Ismail (oiler), Riski (masinis 4), Syahlan (oiler) dan Faturahman (kadet mesin).

Kapolres Karangasem AKBP I Nengah Sadiarta dalam keterangannya kepada wartawan mengatakan, kasus tersebut saat ini masih dalam penyelidikan Dit Polairud Polda Bali. Dan sementara ini, kapal tersebut masih berada di sekitar perairan Manggis, Karangasem.

“Korban seluruhnya sudah dievakuasi, korban yang mengalami luka sebanyak 7 orang dirawat di RS Graha Bakti Klungkung, dan tiga orang dilarikan ke RS Prof Ngurah Sanglah Denpasar karena mengalami luka bakar 80 persen,” tegasnya. (hms/007)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.