MAUMERE | patrolipost.com – Sebanyak 23 nelayan asal Larantuka, Kabupaten Flores Timur berhasil diselamatkan Tim SAR Gabungan setelah kapal yang mereka tumpangi mengalami mati mesin di perairan Pulau Babi, Kabupaten Sikka, NTT, Minggu (25/2) malam.
Ke-23 nelayan ini berhasil dievakuasi ke Pelabuhan Wuring, Kabupaten Sikka oleh tim SAR Gabungan dengan menggunakan Kapal SAR KN SAR 250 Puntadewa pada Minggu (26/02).
Mexianus Bekabel selaku SMC (SAR Mission Coordinator) Maumere menyampaikan pasca dievakuasi ke Pelabuhan Wuring, 23 nelayan telah ditangani oleh Dinas Sosial Kabupaten Sikka.
“Pada pukul 02.25 Wita Tim SAR Gabungan berhasil menemukan Kapal Jangkar Samudra dan langsung mengevakuasi 23 nelayan yang seluruhnya berasal dari Maumere Kabupaten Sikka, sementara 3 orang yang merupakan ABK memutuskan untuk tetap di kapal guna melakukan perbaikan mesin namun tetap dipantau oleh Kantor SAR Maumere hingga tiba di pelabuhan terdekat,” ujar Mexianus.
Mexianus menyampaikan adapun kronologi terombang ambingnya Kapal Jangkar Samudra, kapal yang dinaiki 23 Nelayan ini mengalami mati mesin di sekitar perairan Pulau Babi sekitar pukul 21.50 Wita (25/02). Peristiwa ini kemudian dilaporkan oleh Kapten kapal ke Kantor SAR Maumere.
“Kantor Pencarian dan Pertolongan Muamere menerima informasi dari Kapten kapal jangkar Samudra Bapak Imam bahwa kapal mereka mengalami mati mesin di perairan Pulau Babi Maumere Kabupaten Sikka Nusa Tenggara Timur. Pukul 23.40 Wita telah diberangkatkan Tim SAR Gabungan menuju lokasi dengan mengerahkan Kapal SAR KN SAR 250 Puntadewa,” ujarnya.
Diketahui kapal tersebut hendak berlayar dari Larantuka Flores Timur ke Maumere Kabupaten Sikka setelah mencari ikan di Perairan Larantuka, namun di tengah perjalanan kapal mengalami mati mesin di Pulau Babi Maumere akibat dihantam gelombang tinggi. (334)