DENPASAR | patrolipost.com – Institut Lingkaran Pendidikan Alternatif (KAPAL) Perempuan dan Bali Sruti berkolaborasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Denpasar menggelar workshop “Memperingati Hari Pergerakan Perempuan Indonesia 22 Desember 2022 Melalui Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak di Kota Denpasar” yang diselenggarakan di Kubu Kopi Denpasar, Senin (26/12/2022).
Adapun desa ramah perempuan dan peduli anak dibentuk dengan menyasar 2 desa yaitu Desa Dauh Puri Kaja dan Dauh Puri Kangin.
Kepala DP3AP2KB Kota Denpasar Dra I Gusti Agung Sri Wetrawati MSi mengatakan Denpasar menjadi salah satu kota penerima award dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Bengkulu pada peringatan 22 Desember 2022 lalu. Dimana, IPM merupakan angka harapan hidup, harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah, dan pengeluaran perkapita di Kota Denpasar mencapai 84,03.
Kemudian IPG angka harapan hidup, harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah, pengeluaran perkapita, rasio antara IPM Perempuan dan IPM laki-laki mencapai 96,88, sedangkan IDG yakni peran aktif di dunia politik, pengambilan keputusan dan ekonomi mencapai 67,02.
“Award ini harus dibarengi dengan upaya yang lebih keras lagi untuk mewujudkan DKRPPA di seluruh kelurahan dan desa yang ada di Kota Denpasar. Semua desa dan kelurahan dapat mewujudkan 10 indikator DKRPPA diantaranya adanya pengorganisasian perempuan dan anak, data desa pilah gender dan anak, penganggaran responsif gender, keterwakilan perempuan di pemerintahan dan lembaga sosial desa, penghapusan perkawinan anak, penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan lain-lain,” terangnya.
Sementara, Direktur Institut KAPAL Perempuan Misiyah menerangkan sejak 2021 KAPAL Perempuan, Bali Sruti dan DP3AP2KB dalam program INKLUSI yang merupakan kerjasama antara Pemerintah Indonesia melalui Bappenas dengan Pemerintah Australia melalui DFAT melakukan pemberdayaan perempuan untuk memastikan akses perempuan akar rumput, disabilitas dan kelompok marginal mendapatkan hak-haknya. Yakni hak atas identitas hukum, jaminan sosial, penghapusan kekerasan khususnya kekerasan seksual sesuai dengan UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS), penghapusan perkawinan anak, pemulihan ekonomi pasca pandemi dan meningkatkan partisipasi dalam pengambilan keputusan pembangunan.
“Berharap peringatan Hari Pergerakan Perempuan ini dapat menjadi semangat gerak bersama untuk memastikan kesetaraan gender dan inklusi sosial,” sebutnya.
Direktur Bali Sruti Luh Riniti Rahayu menjelaskan kegiatan ini tentunya untuk menyosialisasikan program kolaborasi antara KAPAL Perempuan di Jakarta, Bali Sruti di Denpasar dan Pemerintah Kota Denpasar. Dalam kolaborasi ini, mengembangkan gerakan perempuan akar rumput melalui pemberdayaan perempuan.
“Strategi ini dikembangkan dengan membentuk Sekolah Perempuan, sebuah wadah belajar untuk memperkuat kesadaran kritis, mengembangkan life skill dan kepemimpinan perempuan. Untuk tahun ini Sekolah Perempuan ini dibentuk di dua desa yaitu Desa Dauh Puri Kaja dan Dauh Puri Kangin,” imbuhnya.
Adapun kegiatan ini dihadiri akademisi, aktivis perempuan Bali, organisasi perempuan politik, fasilitator daerah desa/kelurahan ramah perempuan dan peduli anak (DKRPPA) Denpasar, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Sosial, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), DP3AP2KB) Kota Denpasar dan Pemerintah Desa. (030)