DENPASAR | patrolipost.com – Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra hadiri kolaborasi sinergis Polda Bali dengan media untuk mewujudkan situasi Kamtibmas yang kondusif berlangsung di gedung PRG Mapolda Bali, Jumat (18/06/2021).
Putu Jayan Danu Putra dalam sambutannya mengatakan, masa pandemi situasi Kambtibmas sangat dipengaruhi oleh dampak dari jumlah terpaparnya masyarakat Bali oleh Covid – 19. Situasi saat ini harus disadari bahwa keselamatan masyarakat merupakan hukum tertinggi. Melihat dari kondisi pandemi saat ini, penyebaran Covid-19 di Provinsi Bali telah menunjukkan penurunan.
“Ini tidak terlepas dari kepatuhan masyarakat terhadap penerapan Prokes yang membaik serta percepatan vaksinasi di wilayah Bali,” ungkapnya.
Dikatakannya, pembentukan posko-posko PPKM oleh Polri dan masyarakat yang bertugas sebagai testing, tracing dan treatment (3T) yang hasilnya didapat saat ini merupakan kerja keras semua pihak termasuk media. Demi mempercepat ekonomi nasional, khususnya ekonomi Provinsi Bali kembali pulih. Berdasarkan catatan perkembangan perekonomian selama wabah pandemi Covid – 19, paling erat kaitannya dengan sektor pariwisata menjadi sektor yang terdampak paling parah.
“Pengetatan mobilitas penduduk yang dianggap sebagai salah satu cara utama mencegah penularan, menjadi suatu kebijakan yang sangat bertolak belakang dengan aktivitas kepariwisataan di Bali,” kata Putu Jayan.
Menurut jenderal bintang dua ini, dengan adanya vaksin Covid-19 menjadikan harapan baru untuk bisa mewujudkan perbaikan pada situasi pandemi. Pandemi sampai saat ini memberikan dampak buruk bagi Bali, terutama di sektor pariwisata, seperti adanya karyawan yang dirumahkan mencapai jumlah 79.100 orang dan 3.300 orang yang di PHK serta dari total jumlah restoran 1.533 terdapat 435 restoran yang sudah tutup.
Vaksinasi ini menjadi salah satu upaya untuk mendukung pemulihan ekonomi serta pariwisata, secara keseluruhan masyarakat Bali telah menggunakan vaksin sebanyak 2.435.769 dosis. Ini berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan bahwa total sasaran yang tervaksin sampai dengan vaksin tahap kedua sebanyak 715.915 dan sudah terealisasi sebanyak 691.231 atau sebesar 97%.
“Terimakasih kepada seluruh media yang sudah membantu melaksanakan sosialisasi kepada masyakarat umum, sehingga tidak ragu dan dapat meyakinkan masyarakat dalam melaksanakan vaksinasi sebagai upaya pemerintah membentuk herd immunity,” ujarnya.
Saat ini wacana membuka pariwisata Bali kembali diprioritaskan sehingga diharapkan dukungan dari semua pihak, terutama media untuk membantu meyakinkan semua pihak termasuk dunia internasional bahwa Bali aman untuk dikunjungi. Dalam rangka membangkitkan kembali dunia pariwisata Bali tentu tidak bisa dilaksanakan secara parsial, karena perlu ada dukungan dari semua pihak termasuk peran insan media yang ada di Bali.
“Saya selaku Kapolda Bali sangat berharap bantuan dari media yang ada di Bali untuk membantu mendukung serta menyosialisasikan kepada masyarakat Bali tentang pentingnya mematuhi Protokol Kesehatan yang harus tetap wajib jalankan dalam kehidupan sehari – hari,” imbuhnya.
Berdasarkan data dari Kemenparekraf RI, bahwa sebanyak 1.006 pelaku usaha di bidang pariwisata telah terdaftar dan tersertifikasi CHSE (Clean, Health Safety and Environment Sustainability). Tentu upaya dari pelaku pariwisata ini merupakan langkah yang sangat positif untuk meyakinkan semua pihak bahwa mereka menyiapkan fasilitas wisata yang aman dan sehat untuk dinikmati oleh wisatawan yang akan berkunjung.
Namun kelemahannya adalah upaya ini belum terpublikasi dengan baik kepada dunia luar. Untuk mempublikasikan ini tentu diperlukan peran serta secara langsung dari media untuk menyosialisasikan upaya tersebut, guna membantu sektor pariwisata dalam menyampaikan serta meyakinkan kepada dunia internasional bahwa sektor pariwisata Bali telah menerapkan Protokol Kesehatan dengan sangat baik.
Menurut Kapolda, untuk menghindari penilaian negatif, tentu tidak terlepas dari peran media untuk membantu melakukan counter opini, sehingga beberapa pelanggaran tersebut tidak dinilai secara general bahwa semua tempat wisata di Bali tidak menerapkan Protokol Kesehatan. Dirinya mengajak kepada seluruh media untuk mendukung upaya pemerintah, dalam membangkitkan kembali sektor pariwisata di Bali dengan cara mempublikasikan hal-hal yang positif di bidang pariwisata dan juga membantu mendorong pelaku pariwisata ataupun masyarkat yang belum maksimal dalam menerapkan Protokol Kesehatan.
“Karena tanpa media sebagai sarana publikasi pariwisata Bali, maka kebangkitan Bali di bidang pariwisata tidak akan dapat dicapai dalam waktu dekat. Bantu kami bekerja bersama – sama untuk menyampaikan hal yang positif dan tetap melakukan perbaikan – perbaikan terhadap situasi yang belum sesuai dengan aturan,” pungkasnya. (007)