JAKARTA – patrolipost.com – Kepala Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Kapushidrosal) Laksamana Muda TNI Dr Ir Harjo Susmoro SSos SH MH menegaskan, hidrografi adalah kunci gerbang perekonomian dan ujung tombak pertahanan laut (hanla).
“Untuk itu, Pushidrosal harus memenuhi target capaian survei dan pemetaan di seluruh perairan Indonesia, guna memberikan jaminan dan kepercayaan kepada publik tentang keamanan dan keselamatan bernavigasi di seluruh perairan Indonesia. Dalam hal ini, peran hidrografi sangat penting dan bukan hanya sekedar peta laut, tapi sebagai kunci gerbang perekonomian dan ujung tombak pertahanan laut suatu negara,” tegas Kapushidrosal disela kegiatan seminar daring (webinar) bertajuk “Pemanfaatan Satellite-Derived Bathymetry atau Batimetri Berbasis Satelit” di Jakarta, Kamis (27/8/2020).
Ketika membuka kegiatan webinar yang berlangsung selama dua hari itu, Kapushidrosal menyampaikan bahwa Satellite-Derived Bathymetry (SDB) atau Batimetri Berbasis Satelit (BBS) merupakan teknologi terbaru dalam bidang pemetaan hidro-oseanografi yang sangat dibutuhkan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar.
Hal ini dikarenakan posisi geografis Indonesia yang terletak di antara dua samudera dan dua benua, yang memiliki peran penting dalam perdagangan dunia. Terlebih tekad pemerintah untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, dan sebagai pusat informasi yang berkaitan dengan kemaritiman, maka teknologi pemetaan yang cepat dan akurat mutlak dibutuhkan.
“Pemanfaatan SDB untuk kepentingan nasional sangat diperlukan, salah satunya dalam rangka menyongsong Audit Wajib anggota IMO atau Mandatory IMO Member States Audit Scheme (MIMSAS) yang akan dilaksanakan pada Tahun 2022,” kata Kapushidrosal.
SDB adalah suatu metode baru yang dikembangkan dari teknologi penginderaan jauh untuk mendapatkan data kedalaman di area perairan dangkal dari citra satelit yang dapat digunakan untuk berbagai kepentingan pemetaan laut.
Kegitan webinar yang merupakan kerja sama antara Pushidrosal, Institut Teknologi Bandung, dan EOMAP ini digelar untuk memperingati Hari Hidrografi Dunia tahun 2020. Bertujuan untuk menyebarluaskan aplikasi, sains, dan teknologi penginderaan jauh optik untuk estimasi batimetri dan batas darat-air.
Hari pertama mengetengahkan topik “Pemanfaatan Satellite-Derived Bathymetry untuk Kepentingan Nasional”, dan pada hari kedua membahas “Pemanfaatan Satellite Derived Bathymetry untuk Kepentingan Militer”.
Menghadirkan beberapa pembicara diantaranya, Direktur Pengamanan, Kerja Sama dan Perbatasan/Dirpamkersamtas) Pushidrosal Kolonel Laut (E) Dr Yanuar Handwiono MSc, (membawakan materi pemanfaatan SDB), Dosen Hidrografi ITB Bandung Dr. rer.nat. Poerbandono ST MM, (memaparkan Penginderaan Jauh Batimetri), dan CEO EOMAP GmbH Dr Thomas Heege (membahas Teknologi SDB), serta Kepala Dinas Pemetaan Pushidrosal Kolonel Laut (P) Oke Dwiyana MM, (menjelaskan penggunaan data SDB).
Pelaksanaan diskusi dipandu selaku host Letkol Laut (KH) M Qisthi Amarona, ST, MTr.Hanla, dengan moderator masing-masibg, Kandidat Doktor University of Leeds, Inggris, Cat. A Hydro Surveyor, Gabriela Alodia, MSc, (hari pertama), dan Komandan Satuan Survei Pushidrosal Kolonel Laut (P) Dyan Primana S (hari kedua). (246)