BANGLI | patrolipost.com – Berbeda dengan perayaan HUT Kota Bangli sebelumnya, pada perayaaan HUT Kota Bangli ke- 818 tahun ini ditampilkan karya instalasi barong. Karya seni berwujud punggalan (wajah) barong berdiameter 7×11 merter tersebut merupakan hasil garapan seniman asal Banjar adat/ Kelurahan Kawan Bangli. Untuk membuat karya seni tersebut menghabiskan ribuan sayatan bambu.
Koordinator karya instalasi barong, Nengah Sujena mengatakan dirinya diminta untuk membuat dekorasi di Alun-alun Kota Bangli untuk memeriahkan HUT Bangli. Suteja merupakan seniman lukis dan patung ini membuat konsep untuk membuat karya seni instalasi bambu berbentuk punggalan barong.
“Dipilih barong, karena barong simbol dharma. Tentu harapan Bangli ke depannya bisa lebih baik,” ujarnya, Rabu (4/5/2022).
Lanjut Nengah Sujena untuk buat karya seni ini melibatkan 10 orang. Hampir seluruhnya merupakan anak-anak muda. Proses pengerjaan sudah dimulai sejak dua pekan lalu.
“Kami membuat karya dengan bambu juga karena Bangli merupakan penghasil bambu. Bambu menghasilkan berbagai produk,” kata seniman asal banjar/Kelurahamn Kawan ini.
Punggalan barong yang dibuat dengan diameter yakni tinggi 7 meter dan lebar 11 meter. Untuk menghasilkan karya ini dibutuhkan ratusan batang bambu.
“Bambu yang dihabiskan sampai ratusan batang. Setelah disepih jumlah sampai 7.000-an sayatan bambu,” jelas Nengah Sujena.
Sayatan bambu selanjutnya dianyam dan dibentuk menjadi punggalan barong. Sementara untuk anggaran yang dihabiskan jutaan rupiah. Disinggung terkait kendala, Nengah Sujena mengaku proses pembuatan dikejar waktu.
“Waktu sangat mepet, kami pun sempat ada rasa ketakutan jika karya ini tidak bisa kelar tepat waktu,” sebutnya.
Karya seni instalasi bambu ini mulai ditempatkan di Alun-alun sejak Selasa (3/5/2022) sore dan akan menghiasi hingga HUT Bangli berakhir. Selain karya instalasi bambu ini dibuatkan pula backdrop photo booth menggunakan ulatan dari janur.
”Untuk mengangkut punggalan barong dari bengkel tempat dikerjakan ke Alun-Alun Bangli menggunakan mobil truk trailer milik Dinas PUPR Perkim,” jelasnya.
Nengah Sujena yang juga Kepala Lingkungan Kawan ini menyebutkan banyak anak muda Bangli yang memiliki potensi seni. Tentu perlu digali kreatifitas anak muda melalui kegiatan-kegiatan lainnya.
Di sisi lain, Ketua Seksi Dokumentasi dan Publikasi HUT Bangli, I Wayan Dirgayusa mengatakan karya seni bambu bentuk barong mewakili icon seni. Secara fungsional cocok untuk ornamen gerbang. Sedangkan filsafatnya barong itu lambang kebaikan, kalau secara harfiah barong bisa didekatkan dengan kata bareng-dekat atau barung kelompok yang bisa diartikan lambang persatuan.
“Melalui semangat HUT Kota Bangli semoga masyarakat Bangli bersatu padu membangun Bangli,” harapnya. (750)