JAKARTA | patrolipost.com – Naiknya jumlah kasus harian Covid-19 Indonesia mencapai 5.444 orang hari ini, Jumat (13/11/2020) menurut pakar Epidemiologi Universitas Airlangga Laura Navika Yamani disebabkan efek libur panjang pada akhir Oktober lalu. Saat ini sudah berjarak 12 hari sejak masa libur panjang berakhir pada 1 November 2020.
“Iya, bisa dikatakan ada dampak dari libur panjang. Karena dari hari terakhir libur panjang pada 1 November, berarti saat ini terhitung sekitar 12 hari setelahnya,” ujar Laura sebagaimana dikutip Kompas.com, Jumat (13/11/2020).
Penyebab lainnya, kemungkinan karena belum semua pemeriksaan Covid-19 dilakukan secara realtime. Dikarenakan beberapa pemeriksaan Covid-19 masih belum bisa real time, lanjut dia, artinya bisa saja sampel yang diperiksa tersebut dikumpulkan di hari ke 10 setelah libur panjang. “Tapi keluar hasil pemeriksaan baru hari ini atau H+12 dari libur panjang,” ungkap Laura. “Dalam beberapa hari mendatang, bisa saja terjadi kenaikan kasus lagi, tetapi memang harapannya adalah jumlah pemeriksaan juga ditingkatkan. Sehingga mendapatkan kasus sebanyak-banyaknya,” tegasnya.
Apabila kisaran jumlah sampel yang diperiksa konsisten dengan sebelumnya, lanjut dia, bisa dikatakan bahwa positivity rate di Indonesia terjadi kenaikan. Padahal, seperti diketahui, positivity rate di Indonesia saat masih sekitar 10 persen atau di atas persentase rekomendasi WHO.
“Padahal jumlah pemeriksaan yang bagus atau bisa diandalkan ketika mencapai positivity rate di bawah 5 persen,” tambah Laura.
Hari ini Indonesia kembali mencatat rekor penambahan harian kasus positif Covid-19. Berdasarkan data pemerintah hingga Jumat ini pukul 12.00 WIB, ada penambahan 5.444 kasus Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Angka tersebut merupakan penambahan paling tinggi sejak kasus pertama Covid-19 diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020. Penambahan 5.444 orang ini merupakan hasil dari pemeriksaan spesimen sebanyak 42.333 dari 37.892 orang dalam satu hari. (807)