BANGLI | patrolipost.com – Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bangli kembali bertambah. Selain terkonfirmasi kasus baru, kasus kematian juga bertambah. Sementara untuk penanganan pasien Covid-19 tanpa gejala alias orang tanpa gejala dan gejala ringan (OTG-GR) Satgas menyiapkan tempat untuk isolasi terpusat.
Humas GTPP Covid-19 Kabupaten Bangli I Wayan Dirgayusa mengatakan per Sabtu (17/7) terkonfirmasi kasus baru sebanyak 28 kasus. Total kasus positif di Bangli mencapai 2.833 kasus.
Warga yang terkonfirmasi sebanyak 19 orang menjalani Isoman dan sisanya dirawat di tiga rumah sakit. “Ada 7 orang di RSU Bangli, ada juga satu orang lagi di RS Aricanti Gianyar dan RS BMC Bangli,” jelasnya Sabtu (17/7/2021).
Wayan Dirgayusa menyampaikan, ada puluhan orang yang menjalani Isoman di rumah. Diakui jika pihaknya mendapat informasi terkait evakuasi warga yang Isoman di rumah untuk menjalani isolasi terpusat. “Lokasi isolasi terpusat ada di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kayuambua,” ujarnya.
Lebih lanjut, ada tambahan kasus kematian akibat Covid-19. Dengan adanya penambahan tersebut total kasus kematian sebanyak 126 orang. Pasien yang meninggal asal Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli dan Desa Bangbang, Kecamatan Tembuku. “Kedua menjalani perawatan di RSU Bangli,” ungkap Wayan Dirgayusa.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Bangli, I Ketut Gede Wiredana mengatakan, terkait penyediaan tempat untuk isolasi terpusat bagi OTG-GR, Satgas telah mempersiapkan lokasi. Isolasi terpusat akan memanfaatkan SKB Bangli yang berlokasi di Banjar Kayuambua, Desa Tiga.
SKB yang akan menjadi lokasi isolasi terpusat, sejumlah persiapan telah dilakukan.
Menurut Ketut Wiredana, ada 50 tempat tidur siap di tempat. Disiapkan pula 8 tempat tidur cadangan. Kemudian untuk satu ruang, diisi 5 tempat tidur. Disinggung terkait evakuasi pasien yang masih isoman di rumah, pejabat asal Desa Tamanbali, Kecamatan Bangli ini mengatakan masih akan dilakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan maupun RSU Bangli.
“Masih akan dikoordinasikan, untuk pemindahan tentu ada SOP-nya,” ujarnya, seraya menambahkan, termasuk pula untuk penyediaan kebutuhan logistik bagi pasien yang akan menjalani isolasi terpusat. (750)