BANGLI | patrolipost.com – Kasus Covid-19 di Kabupaten Bangli mulai melandai. Di tengah penurunan kasus justru fasilitas penunjang Protokol Kesehatan tidak berfungsi. Seperti fasilitas cuci tangan di areal kantor Setda Bangli tidak bisa digunakan. Tempat cuci tangan tidak tersedia air. Di sisi lain Satgas Covid-19 mengaku lalai dan kurangan pengawasan.
Humas GTPP Covid-19 Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa saat dikonfirmasi mengatakan untuk sarana atau fasilitas penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) tetap dijalankan. Satgas tetap mengintruksikan untuk masing-masing ruang agar menjaga kebersihan.
Disinggung tidak tersedia air pada fasilitas cuci tangan, mantan Camat Kintamani mengakui hal tersebut adalah sebuah kelalaian. Untuk pengisian air menjadi tanggung jawab masing-masing kantor.
“Masing-masing instansi memiliki tangguh jawab untuk mengisi air,” jelasnya, Rabu (24/11/2021).
Soal seringnya tempat cuci tidak tersedia air, kata Dirgayusa tidak menampik hal tersebut. Bahkan telah beberapa kali terjadi hal seperti ini.
“Kami tidak menampik realita yang terjadi, ini kurang kontrol dari Satgas termasuk Satgas di masing-masing kantor. Sebetulnya pengecekan harus rutin dilakukan,” jelasnya.
Pejabat asal Desa Demulih, Kecamatan Susut ini menegaskan untuk cuci tangan harusnya lebih sering dilakukan. Maka itu fasilitasi cuci tangan harus memadai. ”Tentu ini akan menjadi bahan evaluasi ke depannya,” ujarnya. (750)