DENPASAR | patrolipost.com – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya mengatakan, tingginya kasus terkonfirmasi Covid-19 dipicu tes yang cukup masif. Petugas melakukan tracing kontak erat dengan orang yang diketahui terpapar Covid-19.
“Tambahan positif dari tracing kontak,” kata Suarjaya, Kamis (22/7/2021).
Sementara, terkait pasien yang meninggal dunia yang mencapai 1.840 jiwa, Suarjaya menuturkan bahwa sebagian besar dengan penyakit penyerta atau komorbid.
Dikatakan persentase pasien meninggal antara riwayat komorbid dengan murni Covid-19 selisih kisaran 15 persen.
“Meninggal dengan riwayat komorbid sekitar 65 persen,” imbuhnya.
Sementara itu, terkait keterisian rumah sakit kata Suarjaya saat ini cukup krodit. Pasien yang membutuhkan oksigen sangat tinggi. Namun di sisi lain, stok oksigen menipis.
“Ini sedang kami bahas. Kami upayakan mendatangkan oksigen dari Jawa,” ujarnya.
Sebelumnya, di hari pertama penerapan PPKM Level 3 di Bali per Rabu, 21 Juli 2021, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mendadak meningkat drastis.
Masyarakat terpapar virus Corona tembus empat digit dengan ‘angka cantik’ 1.111 orang. Dari data Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, tambahan terkonfirmasi positif itu tertinggi dari transmisi lokal.
Terdiri dari 880 orang melalui transmisi lokal, 226 Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) dan 5 Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN). Kabar baiknya sembuh sebanyak 658 orang dan 23 pasien meninggal dunia.
Kemudian, update pada 22 Juli 2021, angka harian terkonfirmasi Covid-19 di Bali kembali memecahkan rekor sebanyak 1.250 orang. Jumlah itu terdiri dari 1.023 orang melalui transmisi lokal, 219 PPDN dan 8 PPLN. Kesembuhan sebanyak 652 orang dan 33 pasien meninggal dunia.
Secara kumulatif, angka terkonfirmasi tercatat sebanyak 65.257 orang, sembuh 54.759 orang (83,91%), dan meninggal dunia 1.873 orang (2,87%). Kasus aktif per hari ini, Kamis (22/7/2021) menjadi 8.625 orang (13,22%). (pp03)