BANGLI | patrolipost.com – Kasus Covid-19 di Bangli terus naik dan kasus tersebut sebagian besar klaster keluarga. Saat ini ada 10 desa yang masuk zona merah atau kasus positif Covid-19 lebih dari 10 kasus.
Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa mengatakan pada 7 Agustus terkonfirmasi 64 kasus positif Covid-19. Kasus yang terkonfirmasi tersebar di sejumlah desa. Penambahan kasus terbanyak ada di Desa Tiga, Kecamatan Susut.
“Di Desa Tiga ada penambahan 7 kasus dan itu satu keluarga,” ujarnya, Minggu (8/8/2021).
Dari 3.599 kasus masih ada 384 orang yang menjalani perawatan baik di rumah sakit maupun isolasi terpusat. Menurut Wayan Dirgayusa, selain tambahan kasus baru yang, dibarengi pula angka kesembuhan yang cukup tinggi.
“Kemarin dilaporkan 40 orang sudah sembuh,” kata mantan Camat Kintamani ini.
Sementara untuk kasus kematian, kata Dirgayusa cukup tinggi. Terkonfirmasi ada dua kasus kematian, yang mana kasus tersebut ada di Kecamatan Kintamani.
“Dua kasus kematian baru yang dilaporkan. Keduanya merupakan warga Kecamatan Kintamani, kedua meninggal di RSU Bangli,” sebutnya.
Kata Dirgayusa melihat lonjakan kasus saat ini ada 10 desa yang masih zona merah atau kasus positif lebih dari 10 kasus. Adapun Desa masuk zona merah yakni Desa Tamanbali, Kelurahan Kawan, Kelurahan Cempaga Kecamatan Bangli. Berikutnya Desa Abuan, Desa Susut, Desa Apuan, Desa Demulih, Kecamatan Susut, Desa Peninjoan Kecamatan Tembuku dan Desa/Kecamatan Kintamani.
“Tertinggi saat di Kelurahan Kawan dengan 40 kasus positif,” jelasnya.
Untuk wilayah Kecamatan Susut, tidak ada desa yang masuk zona hijau. Yang ada hanya zona merah dan oranye. “Jumlah kasus dari 7 hingga 22 kasus,” ujarnya.
Masyarakat diimbau tetap menjalankan Protokol Kesehatan, kemudian mengikuti anjuran pemerintah sehingga dapat menekan penyebaran kasus di Bangli.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin, kemudian dalam upaya menekan kasus tentu juga didukung Satgas Gotong royong,” harapnya. (750)