BANGLI | patrolipost.com – Merebaknya kasus penyakit deman berdarah (DB) belakangan ini dibarengi dengan meningkatnya permohonan foging ke Dinas Kesehatan Bangli. Karena permintaan foging telah terjadwal maka tidak sedikit masyarakat melakukan foging secara swadaya.
Kepala Lingkungan Kawan, Nengah Sujena mengatakan di tengah merebaknya kasus DB yang terjadi belakangan ini ada beberapa warga terkonfirmasi terserang penyakit DB. Menyikapi temuan kasus telah disikapi Dinas dengan melakukan foging.
Karena sebaran DB ada di beberapa titik dan masyarakat yang terpapar DB di waktu yang berbeda maka foging tidak bisa dilakukan tepat waktu karena pelaksanaan foging oleh dinas telah terjadwal.
”Masyarakat dihantui rasa takut dan meminta agar secepatnya dilakukan foging, maka kami sampaikan ke adat dan pihak adat mengamini dilakukan foging secara swadaya,” ujar Nengah Sujena, Senin (15/4/2024).
Dalam kegiatan foging secara swadaya, pihak dinas hanya menyediakan obat dan alat foging, sedangkan untuk bahan bakar ditanggung sendiri dan kegiatan foging dilakukan sore hari.
“Untuk kegiatan dua kali foging habiskan anggaran Rp 2 juta untuk biaya bahan bakar, kegiatan foging libatkan Seke Teruna,” sebutnya.
Terpisah Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diskes Bangli, I Nyoman Sudarama tidak menampik jika permohoan dilakukan foging meningkat. Kegiatan foging terjadwal dan dilakukan 1 kali dalam sehari.
“Kegiatan foging telah terjadwal di tengah meningkatnya permohoan foging maka pelaksanaannya disesuaikan dengan waktu permohonan dan berkaca dari temuan kasus postif DB, foging dilakukan pagi hari,” ujarnya.
Menurutnya jika ada masyarakat yang ingin melakukan foging secara swadaya, pihak dinas hanya menyediakan alat dan obat saja, sedangkan untuk bahan bakar ditanggung pemohon dan kegiatan dilakukan pada sore hari.
”Melihat kondisi saat ini maka untuk tahun depan kegiatan foging kami jadwalkan 2 kali sehari,” kata I Nyoman Sudarma. (750)