SINGARAJA | patrolipost.com – Kabar duka datang dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng. Seorang pasien terkonfirmasi positif berusia 30 tahun meninggal dunia, Minggu, (19/7/2020).
Tewasnya pasien Covid-19 itu disampaikan Sekretaris GTPP Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa.
Menurutnya, pasien yang meninggal adalah PDP 140 asal Kecamatan Sukasada, berjenis kelamin laki-laki, memiliki dua orang anak. Pasien tersebut tidak memiliki riwayat perjalanan keluar maupun kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif lainnya.
“Berdasar laporan, korban tidak memiliki riwayat perjalanan keluar daerah maupun kontak erat dengan pasien terkonfirmasi. Tapi hasil swab dua kali dinyatakan positif. Setelah ini kami terus melakukan tracing terhadap orang yang pernah kontak dengan korban,” jelas Suyasa yang juga Sekda Buleleng ini.
Sedang penanganan pasien pasca dinyatakan meninggal, pihaknya akan melakukan prosesi perawatan jenazah sesuai standar penanganan Covid-19 hingga dimakamkan di Kecamatan Sukasada.
“Prosesi pemakaman mengikuti keinginan pihak keluarga, apa dikubur atau dikremasi, yang penting penanganannya wajib mengikuti protokol Covid-19,” jelas Suyasa.
Atas meninggalnya pasien Covid-19 tersebut, Suyasa mengimbau kepada masyarakat Buleleng untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dan selalu menjaga kondisi tubuh tetap bugar.
“Ini untuk mencegah agar kasus yang sama dapat dicegah,” katanya.
Selain kabar duka, perkembangan penanganan pasien terkonfirmasi positif Covid-19, menunjukkan kabar baik, yakni dua pasien Covid-19 dinyatakan sembuh, yakni PDP 51 dan PDP 137.
“Kedua pasien tersebut sudah dinyatakan sembuh, jadi pasien yang sempat dirujuk ke Denpasar sudah tidak ada lagi,” jelasnya.
PDP 51, menurut Suyasa, merupakan staf di Kantor Kecamatan Seririt. Pasien tersebut dirawat selama 67 hari dan 17 kali swab.
“Satu pasien sembuh lainnya adalah PDP 137 asal Kecamatan Kubutambahan,” ucapnga.
Hingga Minggu,(19/7) tidak ada laporan penambahan jumlah pasien terkonfirmasi positif. Hanya ada PDP yang dirawat bertambah menjadi 2 orang. Tidak ada ODP dalam pengawasan dan OTG yang sedang menjalani karantina mandiri sebanyak 312 orang.
“Dikarantina di RS Pratama Giri Emas tersisa 1 orang yang sedang dirawat,” tandas nya. (626)