Kasus Positif Covid-19 Melonjak, Dinkes Denpasar Khawatir Kelangkaan Oksigen

Kadis Kesehatan Kota Denpasar, Ni Luh Putu Sri Armini. (ist)

DENPASAR | patrolipost.com – Naiknya kasus positif Covid-19 membuat semua pihak merasa khawatir, tidak terkecuali pihak rumah sakit yang ada di Kota Denpasar. Kekhawatiran tidak saja terhadap ketersediaan ruangan rawat, tapi juga kelangkaan oksigen.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Ni Luh Putu Sri Armini, tidak menampik adanya kekhwatiran tersebut. Jika kasus Covid-19 melonjak drastis seperti yang terjadi Pulau, dikhawatirkan pihak rumah sakit di Denpasar akan kesulitan mendapatkan oksigen.

Bacaan Lainnya

“Semua rumah sakit (RS) di Denpasar sudah sport jantung. Mudah-mudahan di Bali tidak terjadi lonjakan kasus seperti di Jawa,” kata Sri Armini.

Menurut Sri Armini, untuk ketersediaan oksigen di RS yang ada di Kota Denpasar saat ini masih mencukupi karena masih ada cadangan oksigen.

“Walaupun sebenarnya persediaannya cukup, namun kondisi ini tidak sepenuhnya aman. Makanya kami berharap masyarakat tetap taat Protokol Kesehatan sehingga kasus Covid 19 bisa melandai,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, Sri Armini berharap semua pihak ikut bahu membahu terutama masyarakat agar taat terhadap Prokes.

“Pasalnya jika tak ditangani dari hulu, ini bisa berakibat pada menipisnya cadangan oksigen dan kapasitas ruang perawatan di rumah sakit,” terangnya.

Sri Armini menyebutkan, ruang ICU untuk tiga rumah sakit rujukan di Denpasar yakni RSUD Wangaya, RSUP Sanglah dan RS Bali Mandara tingkat keterisiannya sudah 100 persen lebih.

“Ruang ICU di tiga rumah sakit rujukan di Denpasar sudah penuh. Bahkan tingkat keterisiannya 100 persen lebih,” jelasnya.

Sementara itu, untuk BOR atau tingkat keterisian kamar saat ini mencapai 70-80 persen. Dengan kondisi ini, semua pihak harus ikut menekan kasus Covid 19 agar tidak semakin meningkat dengan cara mentaati Prokes dengan ketat. Sehingga dengan diterapkannya PPKM Darurat ini bisa menurunkan kasus Covid-19.

“Memang sekarang karena baru diberlakukan kan belum terlihat hasilnya. Namun kami berharap dua minggu ke depan kasus bisa melandai,” harapnya. (cr02)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.