SURABAYA | patrolipost.com – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Gunung Lawu kini semakin meluas. Bahkan hingga ke Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Untuk mensinergikan langkah penanganan karhutla agar cepat dan tepat, Tim BPBD Jatim, menggelar Rapat Koordinasi Lintas Provinsi di Posko Penanganan Darurat Karhutla di Lapangan Aji Negoro, Mbasri, Desa Sidorejo, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi.
Rakor dipimpin Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto dihadiri tenaga ahli BNPB Kol Inf Heri Setyono, Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko, Penata PB Ahli Muda BPBD Provinsi Jateng Dinarjati, Forkopimda Kabupaten Ngawi, dan Kalaksa BPBD tiga daerah terdampak, yakni, Kabupaten Ngawi, Magetan, dan Karanganyar (Jateng).
Hadir juga, Kepala Bakorwil Madiun Heru Wahono, perwakilan Perum Perhutani, Dinas Kehutanan Jatim, dan perwakilan sejumlah relawan. Selain melakukan evaluasi terhadap progres penanganan karhutla di masing-masing daerah, rakor juga menyusun skala prioritas penanganan kebakaran melalui water bombing yang telah diawali pada Selasa (3/10).
”Untuk hari ini (4/10), water bombing sudah kita lakukan sebanyak 25 kali. Pagi hingga siang sebanyak 17 kali dengan sasaran wilayah Kabupaten Ngawi. Sore hari di wilayah Karanganyar sebanyak 8 kali, Rabu (4/10). Pada Kamis (5/10), water bombing akan kita arahkan di wilayah perbatasan Magetan – Karanganyar,” ujar Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto.
Berdasar update data dari Perum Perhutani Divre Jatim, hingga Rabu (4/10), jumlah area terdampak karhutla Gunung Lawu telah mencapai 1.990 hektare. Jumlah itu meliputi, wilayah Kabupaten Ngawi seluas 1.250 hektare, Kabupaten Magetan 700 hektare, dan Kabupaten Karanganyar (Jawa Tengah) 40 hektare.
Selain itu, mengingat wilayah terdampak karhutla telah melintasi antarprovinsi, dalam Rakor kali ini, Tim BNPB juga meminta agar dibentuk Satgas Bersama Karhutla Lintas Provinsi Jatim-Jateng yang akan menangani karhutla Gunung Lawu tersebut.
”Karena lokasi terdampak yang lebih luas berada di Jatim, Ketua Satgas Bersama nanti idealnya Kalaksa BPBD Jatim,” saran Tenaga Ahli BNPB Kol. Inf Heri Setyono.
Tenaga ahli BNPB itu juga meminta agar kegiatan pemadaman melalui jalur darat tetap dimaksimalkan di tiga daerah terdampak. Dengan fokus membuat ilaran sebagai pencegahan perluasan kebakaran.
Kalaksa BPBD Kabupaten Karanganyar Juli Padmi Handayani mengaku sangat berterima kasih dengan upaya koordinasi dan fasilitasi penanganan water bombing yang diberikan BNPB dan BPBD Jatim. Diharapkan kerja sama itu terus dilanjutkan dalam penanganan karhutla Gunung Lawu.
”Hingga Rabu (4/10), kami tetap menurunkan tim jalur darat dengan personel yang terseleksi, minimal memiliki pengalaman, dan kompetensi susur gunung,” terang Juli Padmi Handayani.
Upaya pemadaman jalur darat tetap dilakukan tim gabungan BPBD bersama TNI, Polri, dan sejumlah relawan di wilayah Kabupaten Ngawi dan Magetan. Termasuk, dengan melibatkan komunitas trail untuk membantu menembus akses jalan yang tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. (305/jpc)