BANGLI | patrolipost.com – Kasus kebakaran yang terjadi di Kabupaten Bangli mengalami trend meningkat setiap tahunnya. Sementara Damkar Bangli hanya didukung dua unit mobil pemadam kebakaran (damkar) dan 1 unit mobil tangki penyuplay air. Melihat realita tersebut Dinas Satpol PP dan Damkar Bangli berharap di tahun 2021 ada penambahan armada damkar.
Kepala Satpol PP dan Damkar Bangli Dewa Agung Suryadarma, Kamis (3/12/2020) mengungkapkan, untuk jumlah armada sebanyak 4 unit, dua unit dalam kondisi rusak berat dan tidak bisa dioperasikan lagi.
”Kami hanya mengandalkan dua unit damkar sementara jika terjadi kebakaran yang besar, kami minta bantuan kepada Damkar kabupaten/kota lainnya,” ujar pria asal Puri Susut ini.
Lanjut Agung Suryadarma melihat data, terjadi peningkatan jumlah kasus kebakaran setiap tahunnya di Bangli. Maka dari itu di tahun 2021 pihaknya berencana untuk pengadaan damkar tambahan.
“Mengacu SOP penanganan kebakaran dibutuhkan waktu 15 menit yakni petugas sudah tiba di lokasi. Sementara realitanya jika terjadi kebakaran di Kecamatan Kintamani untuk tiba di lokasi membutuhkan waktu minimal 1 jam, bahkan lebih tergantung lokasi kejadian,” sebutnya.
Kata Agung Suryadarma, musibah kebakaran yang rutin ditangani setiap tahunnya adalah kebakaran hutan, bahkan jika kebakaran dirasa sulit ditangani pihaknya meminta bantuan kepada damkar dari luar daerah.
”Kami mengajukan anggaran untuk pengadaan mobil damkar, untuk 1 unit damkar kisaran harganya Rp 1,2 miliar,” kata alumni STPDN ini.
Jika pengadaan mobil damkar bisa terwujud maka armada damkar bisa ditempatkan di tiap kecamatn, sehingga jika terjadi kebakaran penanganannya bisa cepat dilakukan.
“Jika ada tambahan dua unit saja, armada damkar bisa ditempatkan di tiap-tiap kecamatan,” ungkapnya.
Disinggung terkait pemasangan hydrant, kata Agung Suryadarma, sejatinya untuk komponen telah tersedia, hanya tinggal pemasangan dari pipa induk PDAM.
”Setelah kami lakukan koordinasi dengan PDAM ternyata untuk pemasangan pihak PDAM memberikan rincian anggaran yakni sebesar Rp 37 juta untuk pemasangan di satu titk,” sebutnya.
Sementara untuk hydrant akan ditempatkan di lima titik yakni Pasar Kidul, Pasar Loka Crana, Pasar Singamandawa, Kintamani, depan Museum Gunung Batur dan depan Kantor Bupati.
”Kami juga mengajukan anggaran untuk pasang hydrant. Karena belum terpasang, alat kami tempatkan di gudang damkar,” jelasnya. (750)