SEMARAPURA | patrolipost.com – Viral postingan di media sosial kondisi rumah warga yang hampir roboh di Banjar Pande, Desa Tegak, Kabupaten Klungkung, Ketua DPRD Kabupaten Klungkung, Anak Agung Gde Anom, didampingi Perbekel Desa Tegak, I Gde Dody Septian Legawantara langsung turun ke lokasi mengecek kondisi kediaman warga tersebut, Jumat (19/1).
Kondisi riil di lapangan, areal rumah warga seluas kurang lebih 10 are ditempati oleh tiga Kepala Keluarga (KK) dan diajukan untuk mendapat bantuan bedah rumah sebanyak dua unit. Satu unit sudah dibantu tahun 2019 dan satu lagi menunggu proses pembangunan yakni rumah yang sempat viral di media sosial tersebut.
“Agar tidak membias dengan berbagai komentar miring terlebih dalam situasi pemilu 2024, kita wajib tenang semua dan setelah kami cek warga ini tidak tercecer, melainkan sudah dijadwalkan untuk dibantu bedah rumah dengan jadwal pembangunan Maret 2025 mendatang. Tapi melihat kondisi sangat memprihatinkan. Saya masukan sebagai bedah rumah prioritas dan dibangun tahun 2024 ini,” tegas Anak Agung Gde Anom.
Untuk sementara, agar bisa kembali ditempati oleh pemiliknya, Anak Agung Gde Anom mengeluarkan dana operasionalnya sebesar Rp 5 juta untuk mengganti atap dan memperbaiki tempat tidurnya.
“Ini darurat segera dibantu besok harus dikerjakan oleh desa dengan cara gotong-royong, jangan sampai warga kena musibah gara-gara rumah ambruk dan kehujanan, sambil menunggu proses pembangunan bedah rumah yang didanai dari APBD Klungkung,” jelasnya.
Selain itu dikatakan, ada satu lagi bangunan rumah dengan tembok bata dan lantai tanah serta atap yang sudah rusak ternyata sudah mendapat bantuan bedah rumah juga. Sudah dibangun tahun 2019 akan tetapi bangunan itu tetap dibiarkan oleh pemiliknya karena dianggap masih layak.
“Kondisi ini harus diperhatikan oleh Dinas Sosial sebagai tim eksekusi di lapangan, agar jangan sampai menjadi PR berikutnya, dan diposting lagi di media sosial, kalau bisa jika sudah diberikan bantuan bedah rumah, rumah yang rusak itu dipugar saja,” katanya.
Perbekel Desa Tegak, I Gde Dody Septian Legawantara mengatakan, pihak desa terus mengajukan bantuan rehab dan bedah rumah untuk warganya. Dan khusus membantu keluarga yang viral di media sosial tersebut, sebenarnya sudah dijadwalkan untuk mendapat bantuan bedah rumah pada tahun 2025.
“Tahun ini ada empat rehab rumah dan ada10 bedah rumah yang diberikan secara bergilir hingga tahun 2025, dan khusus dikeluarga ini ada dua tiga kepala keluarga (KK), pengajuan untuk bedah rumah sebanyak 2 KK, satu KK sudah dibantu pada tahun 2019 silam dan satu lagi menunggu pembangunan saja, ” jelasnya.
“Nenek yang rumahnya akan dibedah ini juga sudah masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) lengkap dengan bantuan yang harus iaterima, termasuk pelayanan kesehatan gratis sudah juga diberikan,” imbuhnya.
Sementara pemilik rumah, Ni Wayan Rakni (75) mengaku bangunan tersebut adalah milik orang tuanya dulu dan saat ini karena rusak jarang digunakan sebagai tempat tidur, dan hanya sebagai dapur untuk membuat jajan pasar saja.
“Ini bangunan dari zaman saya kecil milik orang tua, atapnya dulu ilalang sudah diganti jadi seng tapi sudah rusak juga, temboknya dari tanah liat seperti bangunan rumah zaman dulu, atapnya juga sudah mulai rusak dan saat ini hanya dipakai dapur karena atapnya sudah bocor, air masuk saat hujan, dan untuk tidur ada kamar lain di sebelah milik keponakan, ” kata Rakni.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Rakni mengaku membuat jajanan pasar dan kemudian dijual di pasar desa setempat.
“Membuat jajan tapi pas setiap hari raya saja, dijual ke pasar kadang juga membuat jajan untuk pesanan saja, ini sudah dari kecil jualan jajan,” pungkasnya. (855)