SEMARAPURA | patrolipost.com – Setelah permasalahan kelangkaan minyak goreng di masyarakat selesai diatasi, tuntas. Kini bumbu dapur masyarakat seperti bawang merah belakangan ini harganya meroket, terutama menjelang Hari Raya Nyepi.
Pantauan harga bawang merah di Pasar Galiran Klungkung meroket sejak beberapa hari terakhir. Tentu saja kondisi ini mulai dikeluhlan oleh beberapa warga utamanya pemilik warung pecel yang banyak menggunakan bawang. Bahkan mereka khawatir harga bawang merah akan semakin naik, jelang hari raya Nyepi yang sebentar lagi menyapa umat Hindu.
Salah seorang pengunjung Pasar Galian, Ni Ketut Yesi seorang warga asal Desa Takmung, Klungkung mengungkapkan Kamis (17/2/2022) . Ia membeli bawang merah dengan harga Rp31 ribu per-kilogram. Padahal saat normal harganya sekitar Rp18 ribu sampai Rp22 ribu per-kilogram. Namun belakangan ini harganya meroket hampir 100 persen.
“Setelah minyak goreng, sekarang harga bawang yang mahal. Masyarakat makin susah saja kalau seperti ini,” ungkapnya.
Sementara itu pedagang bawang merah di Pasar Galiran Klungkung, Nengah Wirata mengakui kondisi kenaikan harga bawang merah yang terjadi. Dia menuturkan ,kenaikan harga bawang merah ini sudah terjadi sejak 5 hari lalu. Harga berangsur naik setiap harinya. Jika harga bawang merah di tingkat grosir saat normal Rp22 ribu per-kilogram. Saat ini harganya sudah menyentuh harga Rp30 ribu per-kilogram.
“Kalau di tingkat pengecer harganya bisa kisaran Rp31 ribu sampai Rp32 ribu per-kilogram,” ungkap Nengah Wirata.
Menurutnya kenaikan harga ini terjadi karena minimnya pasokan bawang merah lokal di pasaran.
“Saya biasanya datangan bawang merah dari Songan. Saat ini pasokan bawang lokal memang sedikit, karena infonya bawang lokal dijual ke Jawa,” pungkasnya. (855)