GIANYAR | patrolipost.com – Menjadi hub global antara musisi dan seniman, Ubud Folkfest digelar selama 3 hari di Biji World Ubud mulai, Jumat (15/7/2022) sampai Minggu (17/6/2022) mendatang. Ubud Folkfest memberikan platform bagi seniman, baik di dalam negeri maupun internasional untuk merayakan kembalinya geliat musik, seni, dan budaya.
Owner dan pendiri Biji World Ida Bagus Oka Genijaya mengatakan Ubud menjadi salah satu wilayah di Bali yang paling aktif menyelenggarakan festival. Terlebih dikenal dengan daerah yang paling banyak memiliki komunitas kreatif, mulai dari musik, spiritualitas, kesenian sampai kebudayaan.
“Ubud Folkfest memang dirancang untuk merayakan kembalinya geliat musik, seni, dan budaya di Bali khususnya di Ubud yang bisa menjadi hub global antara musisi dan seniman,” ujar Ida Bagus Oka yang juga menjadi Co-founder Ubud Folkfest.
Ida Bagus Oka yang bukan hanya pengusaha, tetapi juga seorang visioner, seorang mentor dan sangat percaya pada nilai-nilai masyarakat. Dengan berkeliling dunia secara ekstensif sejak usia sangat muda, memberinya perspektif yang luas tentang tradisi, warisan seni, dan spiritualitasnya. Menurutnya, seni budaya bukan hanya pemikiran atau ide, tapi untuk mewujudkannya perlu dilaksanakan sebuah tindakan. Sehingga Biji World ingin “menanam untuk besok” bagi seni dan budaya untuk anggota generasi selanjutnya. Sesuai dengan misi Biji World yakni “menanam benih untuk masa depan” mencerminkan nilai-nilai bahwa di setiap proyek, baik itu restoran, perhotelan, seni dan musik, desain atau teknik dan gaya hidup.
“Masing-masing dari mereka lahir dari semangat yang mendalam, kreativitas liar, tekad dan cinta untuk komunitasnya. Sudah saatnya kita membuka jalan kembali untuk orang-orang berkreasi setelah pandemi. Untuk itu Biji World terus membuat langkah besar dalam strategi, yang bertujuan untuk menciptakan ekonomi berbasis pengetahuan yang didorong oleh inovasi. Ini sejalan dengan ambisi jangka panjang Bali untuk bertransformasi,” terangnya.
Adapun rangkaian kegiatan Ubud Folkfest yang wajib dikunjungi dan dinikmati di Biji World, mulai dari live music, live art, kelas seni, pasar seni, pameran seni, kids club and workshop, pertunjukkan kebudayaan, hingga vinyl record store.
Sementara Co-founder Ubud Folkfest Rizal Hadi menerangkan tujuan Ubud Folkfest adalah untuk memberikan platform kepada seniman, baik di dalam negeri maupun internasional. Terutama ditujukan dalam rangka merayakan keragaman musik, seni dan budaya di Ubud Bali.
“Kami mengakui kekuatan yang dimiliki festival untuk menyatukan orang-orang di bawah kepentingan bersama. Dengan menyediakan serangkaian acara berkualitas tinggi, kami memfasilitasi koneksi bermakna yang berpusat di sekitar praktik dan pertunjukan kreatif; antara penonton, pelaku dan seniman,” ungkap Rizal Hadi.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa lini penampilan musik dan kebudayaan di Ubud Folkfest akan menampilkan seniman Robi Navicula, Jalan Tengah, Galiju, Anda Perdana, Unb’roken, Excira, The Munchies, Robokids, Kai Mata, Adam Alydrus, Miyoshi Masato, Athron, Nick Wallaki, The Neo & Yude Experience, Celtic Room Bali, Brown Sugar, Agustuan Supriatna, I Made Subandi, Orasare, Kerta Art, Aris Satvitri, Biji Seni Budaya, Yadi Tarawangsa, Jumatan, Wiwanto Purnawan, Westside Spinn3rz, Ubuddub, Ho Mystica, JNS, Macula, dan Alana Yana.
Sedangkan untuk kelas seni dan pameran seni akan dilakukan oleh Ida Bagus Oka Genijaya, Fajar Kadafi, Djunaidi Kenyut, Bunny Bone, Ni Putu Eni Astiarini, I Gusti Made Wisatawan, Linkan Palenewen, Nyiman Wijaya, Bade Bayak, Andri Nur Oesman, Black Hand Gang, Kuncir Sathya Viku, Beta, Imacullata, Emy Triani, dan Geed Saputra.
“Untuk informasi terkait jadwal penampilan setiap harinya dapat dilihat di instagram kami @ubudfolkfest dan tiket juga bisa didapatkan di ubudfolkfest.com,” tandasnya. (030/pp03)