BULELENG | patrolipost.com – Jeruk Keprok Tejakula, Buleleng memiliki cita rasa yang khas dan unik. Ukurannya besar, warna kulit menarik dan rasa nano nano atau manis, sedikit asam dan segar. Buah asal Tejakula itu sempat berjaya di tahun 80-an.
Dalam rangka mengembalikan kejayaan jeruk Keprok itulah, pemerintah provinsi Bali membagikan 1.000 bibit jeruk keprok kepada petani setempat.
“Selama tiga tahun, bibit bantuan Pemprov Bali itu tumbuh dengan baik dan sudah mulai berbuah, meski masih hijau dan belum siap panen,” kata Putri Koster saat meninjau perkebunan jeruk keprok di Kecamatan Tejakula, Rabu (11/1/2023).
Peninjauan dilakukan di lahan milik Nyoman Adiatma dan Ketut Sulaksana. Keduanya menerima bantuan 20 dan 30 bibit jeruk keprok Tejakula.
Putri Koster sangat berharap, pemberian bibit mampu mengembalikan kejayaan Jeruk Keprok Tejakula sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Ketua TP PKK Bali Putri Koster juga menyerahkan bantuan pengendali hama hayati berupa serbuk dan cairan.
Sementara, petani Jeruk Keprok Adiatma mengatakan, pertumbuhan sepanjang masa tanam cukup bagus. Tiga tahun sudah mulai berbuah.
“Kalau dulu, setahu saya lima tahun baru berbuah,” kata Adiatma.
Bahkan, pohon jeruk keprok di kebun miliknya sudah sempat panen dalam jumlah kecil. Buahnya sempat dicoba dan rasanya identik dengan yang dibudidayakan di era tahun 80-an.
Sedangkan, Kadistanpangan Bali Wayan Sunada menjelaskan, 1.000 bibit percontohan ini akan dijadikan bahan evaluasi untuk pengembangan tanaman jeruk keprok Tejakula. Tahun ini, Distanpangan Bali akan menyebar 10.000 bibit Jeruk Keprok Tejakula.
“Sayang sekali kalau sampai punah karena jeruk ini punya kekhasan yang tak ditemukan di daerah lain. Ukurannya besar, warna kulit menarik dan rasa nano nano yang sangat digemari,” ujar Wayan Sunada. (pp03)
