BANGLI | patrolipost.com – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menggelar Gathering Generasi Digital (GD) Revolusi Mental yang dipusatkan di Tugu Pahlawan Penglipuran Bangli, Kamis (12/9/2024). Gathering yang menghadirkan 3 nara sumber ini, dilakukan secara offline dan online.
Acara tersebut dibuka oleh Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga, Prof Warsito.
Prof Warsito mengatakan gethering yang dipusatkan di Penglipuran ini merupakan kegiatan yang ke-4. Sebelumnya kegiatan serupa dilaksanakan di beberapa kota seperti Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Menurut Prof Warsito, kegiatan gathering ini merupakan pelatihan/pendidikan kepada generasi muda untuk memotret praktik-praktik baik (best practice) dari gerak revolusi mental yang ada di masyarakat. Dengan harapan revolusi mental ditebarkan oleh anak muda melalui media digital.
“Acara dihadiri 60 perserta generasi Z dari berbagai unsur, dengan menghadirkan nara sumber Kelian Adat Penglipuran, Founder aplikasi Fish Go, dan juga influencer,” ungkapnya.
Kemudian untuk menyelenggarakan kegiatan kali ini, dipilih Desa Penglipuran. Ada beberapa alasan dipilihnya Desa Penglipuran, seperti Desa Penglipuran yang memiliki segudang prestasi.
“Prestasi bukan didesain tetapi konsekuensi. Contoh, Desa Penglipuran memiliki gerakan Indonesia bersih. Warga bangun pagi, kemudian dari pukul 05.00 wita-07.00 Wita seluruh warga di masing-masing rumah melakukan kegiatan bersih-bersih. Bersih-bersih ini bukan hanya ingin meraih predikat desa terbersih, tetapi ini sudah menjadi budaya kehidupan. Kemudian mengelola sampah, gotong royong. Itu semua menjadi bagian gerakan nasional revolusi mental,” terangnya.
Lebih lanjut, ada 5 gerakan revolusi mental yakni: Indonesia melayani, Indonesia mandiri, Indonesia bersih, Indonesia bersatu dan Indonesia tertib. Dari 5 gerakan ini sejatinya sudah tumbuh sejak lama di Penglipuran, bahkan dari nenek moyang.
“Kami di Kemenko PMK memikirkan betapa pentingnya gerakan positif ini ditebarkan kepada seluruh masyarakat Indonesia, terkhusus generasi-generasi muda, untuk memahami dan menyadari bahwa praktek baik revolusi mental sudah menjadi budaya kita,” sebutnya.
Pihaknya berharap dengan terlaksananya kegiatan Gen D Revolusi Mental dapat meningkatkan indeks literasi digital dengan 139 juta pengguna internet di Indonesia.
“Pemerintah berharap masyarakat tidak hanya menjhadi pengguna pasif tapi dapat memanfaatkan teknologi digital untuk menyebarkan hal-hal yang positif,” kata Prof Warsito. (750)