JAKARTA | patrolipost.com – Sebagian orang mungkin mengira cacar monyet (monkeypox) tidak jauh beda dengan cacar air karena memang tampak mirip. Namun, sebenarnya kedua penyakit ini berbeda dari sisi jenis virus dan cara penularannya.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) melalui lamannya menyebut penyakit ini disebabkan virus zoonosis langka yang ditularkan dari hewan ke manusia. Media penularannya antara lain kontak darah, cairan tubuh, lesi kulit atau mukosa hewan yang terinfeksi. Sementara di sisi lain, penyakit cacar air disebabkan virus varicella zoozter dan biasanya ditularkan melalui pernapasan dan kontak langsung dengan lesi orang yang terinfeksi.
Cacar monyet sendiri adalah endemik di desa-desa Afrika Tengah dan Barat. Jika terserang cacar monyet, penderita akan mengalami sejumah gejala dalam 14-21 hari, antara lain demam, sakit kepala hebat, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit punggung, mialgia (nyeri otot) dan asthenia yang intens (kekurangan energi). Penderita cacar monyet juga biasanya mengalami ruam kulit di wajah dan menyebar di tempat lain di tubuh.
Ruam umumnya diikuti munculnya kerak. Sementara gejala penderita cacar air relatif sama seperti demam, nafsu makan berkurang dan mual. Mereka yang terserang cacar air pada umumnya memiliki ruam merah kecil di beberapa bagian tubuhnya dan mengalami gatal-gatal. Ruam ini muncul dalam 10 hingga 21 hari setelah terpapar virus dan biasanya berlangsung sekitar lima hingga 10 hari sejak terinfeksi.
Cacar monyet hanya dapat didiagnosis secara pasti melalui pemeriksaan laboratorium khusus dengan sejumlah tes yang berbeda. Pada saat ini, belum ada perawatan khusus atau vaksin yang bisa mencegah infeksi yang disebabkan virus cacar monyet. Padahal, di masa lalu, vaksinasi terbukti 85 persen efektif mencegah cacar air. Setelah penyebaran cacar air bisa terkendali vaksin ini tidak lagi tersedia. Persediaan semakin langka.
Pada kasus cacar air, dokter biasanya meresepkan obat untuk mengurangi keparahannya. Berbeda dari cacar monyet, ada vaksin cacar air (varicella) untuk mencegahnya. Demi mencegah penularan virus penyebab cacar monyet, hindari kontak dengan tikus dan primata. Batasi konsumsi daging yang tidak dimasak dengan baik. Sarung tangan dan pakaian pelindung lainnya perlu dipakai saat menangani hewan yang sedang sakit. (net)