BANGLI | patrolipost.com – Hujan deras yang disertai angin kencang pada Minggu (5/2/2023) menyebabkan terjadinya bencana yang tersebar di beberapa titik di Kabupaten Bangli. Dari hasil penghitungan kerugian material mencapai Rp 2,8 miliar lebih.
Kepala BPBD dan Damkar Bangli, I Wayan Wardana saat dikonfirmasi mengungkapkan hujan disertai angin kencang pada Minggu (5/2/2023) lalu, mengakibatkan bencana yang tersebar di seluruh kecamatan di Bangli. Dampak cuaca ekstrem mengakibatkan terjadi kerusakan fasilitas umum dan milik pribadi. Jumlah kerugian material mencapai miliran rupiah.
“Secara umum terhitung sejak tanggal 5 dan 6 Februari 2023, total kerugian akibat dampak bencana hujan dan angin kencang mencapai Rp 2,8 miliar lebih. Dari beberapa titik bencana kerusakan terparah terjadi di Pura Puseh Penyungsungan, Desa Adat Buungan, Desa Tiga, Kecamatan Susut. Pohon jenis Bunut dan Pule berusia ratusan tahun tumbang dan menimpa beberapa bangunan suci di pura tersebut. Kerugian materil yang ditimbulkan mencapai Rp 2,5 miliar,” jelas mantan Camat Bangli ini.
Pasca terjadinya bencana, kata Wardana, ada beberapa pihak yang kena imbas bencana telah melapor yang dibarengi dengan menyerahkan proposal kepada BPBD Bangli. Proposal tersebut selanjutnya akan diajukan kepada BPBD Provinsi Bali untuk diusulkan bantuan stimulus.
“Setelah diusulkan, BPBD Provinsi Bali melalui tim kajian kebutuhan pasca bencana (Jitupasna) selanjutnya melakukan verifikasi lapangan, untuk menentukan besaran bantuan stimulus pada masyarakat yang menjadi korban bencana,” ujarnya.
Dari kejadian bencana akibat angin kencang, Kalak asal Banjar/Kelurahan Kawan ini mengaku, pihaknya masih menunggu proposal dari masing-masing korban terdampak bencana.
“Nanti usulan ke BPBD Provinsi Bali masuk dalam tahap II. Untuk saat ini proposal usulan bantuan stimulus yang telah diajukan ke provinsi baru tahap I, yakni kejadian bencana di bulan Januari,” sebutnya. (750)