Kesulitan Mengakses Internet saat Belajar, Siswa Cari Sinyal ke Dataran Tinggi

Para pelajar di Nusa Penida berusaha mencari sinyal internet ke dataran tinggi saat mengikuti proses pembelajaran secara daring. (855)

SEMARAPURA | patrolipost.com – Anak-anak di Nusa Penida mengalami kesulitan mendapatkan sinyal internet saat mengikuti proses pembelajaran secara daring. Bahkan beberapa siswa asal Banjar Penyaban, Desa Sekartaji harus siap dikerubuti nyamuk ke kebun warga, hanya untuk mendapatkan sinyal internet saat belajar.

Menyikapi kondisi itu Perbekel Desa Sekartaji, Nusa Penida Made Carma menjelaskan, sampai saat ini sinyal internet di Desa Sekartaji memang belum merata. Sebagaian wilayahnya sama sekali belum terjangkau sinyal internet. Termasuk di wilayah Banjar Penyaban.

Anak didik yang rata-rata bersekolah di SD N 2 Tanglad, mengalami kesulitan internet saat belajar daring. Sehingga mereka harus berjalan kaki ke kebun-kebun warga untuk mendapatkan sinyal internet.

Bahkan anak-anak itu berjalan kaki ke wilayah perbukitan, untuk mencari kebun warga yang berada di ketinggian. Walau tidak terlampau jauh, namun hal ini tentu mengurangi kenyamanan siswa untuk belajar.

“Mereka harus ke kebun warga yang posisinya tinggi dan terbuka untuk mendapatkan sinyal. Kondisi itu tidak menyurutkan niat anak-anak setempat untuk belajar daring,” ungkap Carma, Jumat (4/12).

Menurut Carma, siswa yang belajar di kebun warga tidak ada tempat yang memadai untuk belajar. Biasanya mereka duduk di tempat peristirahatan milik petani setempat.

“Diganggu nyamuk dan binatang lainnya. Tempatnya sudah tidak bagus. Apalagi situasi sekarang sering hujan,” terang Made Carma menambahkan.

Sebenarnya di Kantor Desa Sekartaji telah terjangkau sinyal internet cukup stabil. Namun siswa di Banjar Penyaban harus berjalan sejauh 5 Kilometer jika ingin belajar daring di Kantor Desa.

“Kami berharap pemerintah bisa membantu, diperkuat sinyal internet di Desa Sekartaji. Sehingga wilayah di Desa Sekartaji bisa merata terjangkau internet,” ungkapnya lebih jauh.

Sementara Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kabupaten Klungkung I Wayan Parna mengatakan, meski seluruh titik blank spot telah tercover tower BTS dari provider, masih ada beberapa wilayah yang mengalami blank spot. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan penguat sinyal di area tersebut.

Hanya saja hingga saat ini belum ada pihak provider yang mau mendirikan penguat singal, dengan alasan orientasi bisnis yang tidak terlalu menguntungkan. Meski begitu dirinya masih mencari solusi agar secepatnya wilayah Nusa Penida bisa tercover jaringan telekomunikasi.

“Entah itu dari provider atau dari pemerintah kan perlu ada kebijakan nanti,” ujar Wayan Parna. (855)

Pos terkait