JAKARTA | patrolipost.com – “Bukan kaleng-kaleng, diundur pesawatnya, tau gini ngapain buru-buru,” itulah status terakhir WhatsApp dari Angga Fernanda Afriyon (27) yang merupakan salah seorang penumpang Sriwijaya Air dengan kode penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (09/01/2021) siang.
Kedatangan Angga Fernanda Afriyon yang berprofesi sebagai kapten kapal ini ke Pontianak dari Jakarta untuk kembali berlayar setelah kapal tongkang yang dikapteninya selesai diperbaiki. Disaat kapalnya diperbaiki, Angga Fernanda Afriyon memilih ke Jakarta untuk menemani persalinan istrinya di Jakarta.
“Seminggu ia berada di Jakarta menemani persalinan istrinya, dan baru seminggu ia memiliki bayi laki-laki,” ucap Ibe (39) sepupu Angga Fernanda Afriyon, dilasir Senin (11/1/2021).
Ibe menjelaskan juga, pada saat ini, kakak kandung perempuan Angga yang bernama Yana Afrion yang berdomisili di Jakarta sedang mengikuti mengikuti proses pemeriksaan Tes DNA di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
“Pada saat ini kakak kandung Angga Fernanda Afriyon telah bertolak ke rumah sakit untuk mengikuti serangkaian tes DNA,” jelas Ibe.
Ibe menjelaskan, tidak ada firasat apapun dari Angga, tetapi sebelum berangkat, ia sempat mencium bayi laki-lakinya yang baru berusia seminggu.
“Hanya status di WA terakhirnya saja yang kita tahu, bahwa pesawatnya diundur,” jelasnya sambil memperlihatkan foto Angga yang mencium bayi nya di rumah kontrakan di Jakarta.
Hari Ketiga, Kerahkan 50 Penyelam
Pencarian bangkai dan korban pesawat Sriwijaya Air jatuh di Peraian Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, kembali dilanjutkan pagi ini. Pada hari ketiga pencarian, Badan SAR Nasional ( Basarnas ) mengerahkan 50 penyelam untuk mengeksplorasi di kedalaman 18 meter.
Dari di kapal ke KN SAR Wisnu milik Basarnas tampak sibuk, Senin (11/1/2021). Ini merupakan hari ketiga Basarnas melakukan pelacakan dan pencarian korban (penumpang) serpihan, black box, dan benda lain yang dinilai penting dari pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Maskapai penerbangan nasional rute Jakarta-Pontianak itu mengalami lost kontak hingga terjatuh di perairan Pulau Seribu pada Sabtu sore kemarin.
Kepala Kantor SAR Jakarta Hendra Sudirman dan Kapolres Pulau Seribu AKBP Eko Wario kembali mengingatkan kepada tim penyelam pentingnya koordinasi dan kerja sama saat memimpin apel pagi di atas kapal sebelum pencarian dilakukan.
“Untuk teman-teman harus tetap punya semangat tinggi, keinginan tinggi untuk mencari Sriwijaya Air SJ-182. Ada tiga metode pencarian, yang pertama pencarian lewat udara, kedua metode pencarian di permukaan, seperti biasa, dan ketiga adalah metode pencarian di dasar laut,” kata Hendra, Senin (11/1/2021).
Dalam kesempatan itu, dia juga mengingatkan perihal mekanisme pengumpulan benda-benda pesawat dan korban yang nantinya diperoleh tim penyelam. Semua benda itu akan dibawah ke kapal Kapal SAR Wisnu. Nantinya dari kapal berwarna oranye itu akan dibawa ke JICT Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
“Untuk mekanismenya yang pertama, untuk tim yang ada di sini dan kapal-kapal sipil yang ada di dalam proses pencarian ini itu dikumpulkan, kemarin di Wisnu semalam, begitu ketemu de Bris kita kumpulkan di sini. Kalau sudah di sini kita akan kirimkan ke posko yang ada di JICT, begitu terus (berulang). Setelah itu nanti dari DVI dipilah-pilah mana yang bisa diidentifikasi, mana (benda) yang bisa kita peroleh informasi lanjutan,” katanya. (305/rsc/snc)