Kisah Pilu Gadis Penderita Tumor Hati di Labuan Bajo yang Tetap Bertekad Lanjutkan Sekolah

tumor hatixx
Sunarti, penderita tumor hati, ginjal dan batu empedu, memiliki tekad untuk terus mengenyam pendidikan. (ist)

LABUAN BAJO | patrolipost.com – Cobaan berat harus dijalani Sunarti Wahyunita (18), siswi kelas 3 SMAN 1 Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. Sunarti kini berjuang melawan tumor hati, tumor ginjal dan batu empedu yang membuatnya harus keluar-masuk rumah sakit dalam beberapa bulan terakhir.

Penyakit yang diderita Sunarti ini bermula saat ia duduk di bangku sekolah menengah pertama tahun 2022 lalu. Saat itu siswa kelas 3 yang dikenal sebagai murid yang tekun dan penuh semangat ini didiagnosa menderita TBC.

Bacaan Lainnya

“Waktu itu, dokter mendiagnosa dia menderita Tuberkulosis (TBC). Kami sangat terpukul, tapi tetap berusaha kuat. Ia dirawat di RSUD Komodo selama beberapa waktu hingga akhirnya sembuh,” kata Siti Anafia, ibu kandung Sunarti.

Namun, setahun berselang, Sunarti kembali jatuh sakit, dan ia disebut menderita infeksi saluran kemih.

“Ia mengeluh sakit saat buang air kecil. Kami bawa ke Puskesmas, dan ternyata ia mengalami infeksi saluran kemih. Untungnya, pengobatan berjalan baik dan dia kembali sehat,” ujar Siti.

Tidak hanya sampai di situ, tahun 2024, Sunarti kembali harus menghadapi cobaan, kali ini ia mengalami kerontokan rambut yang sangat parah.

“Kami panik. Rambutnya rontok banyak sekali, dan tubuhnya mulai lemas. Kami hanya bisa berusaha semampu kami, tapi kondisinya semakin memburuk,” imbuh Siti.

Setelah menjalani berbagai pemeriksaan, dokter mendiagnosa Sunarti menderita tumor hati, tumor ginjal dan batu empedu. Dengan kondisi yang semakin parah, dokter menyarankan agar Sunarti segera dirujuk ke rumah sakit luar daerah yang memiliki fasilitas medis yang lebih lengkap seperti Surabaya, Bali ataupun Jakarta.

Kondisi Keluarga

Sunarti merupakan putri bungsu dari pasangan Mustafa (53) dan Siti Anafia (53). Ia memiliki seorang kakak, Muhamad Julkarnaen (23). Pekerjaan orangtua Sunarti sehari hari adalah petani dengan penghasilan terbatas, jauh dari cukup untuk membiayai pengobatan Sunarti.

Siti Anafia menyebut, seakan mengerti dengan kondisi ekonomi keluarga yang sulit, Sunarti tidak pernah menuntut kedua orangtuanya agar segera berobat keluar daerah meski Ia juga menyadari kondisi kesehatannya terus menurun seiring waktu.

“Setiap malam, saya sulit tidur karena memikirkan Sunarti. Dia selalu mengeluh kesakitan, tetapi tetap berusaha tersenyum agar kami tidak khawatir,” ujarnya sambil meneteskan airmata.

Selain itu, meskipun kondisinya semakin lemah, Sunarti masih memiliki tekad yang kuat untuk terus belajar dan ingin menyelesaikan pendidikannya.

“Semangat belajarnya tinggi sekali. Dengan kondisi ini, ia tetap memaksa ke sekolah,” ungkap Siti Anafia.

Keluarga Sunarti baru saja mendapat bantuan rehab rumah dari Pemerintah Desa Golo Tantong pada tahun 2024. Meski bersyukur, mereka masih berharap uluran tangan untuk biaya pengobatan Sunarti.

“Kami sangat berharap ada yang membantu agar Sunarti bisa mendapatkan perawatan terbaik dan kembali sehat seperti sedia kala,” ujar sang ibu penuh harap.

Bagi yang ingin membantu, bisa menghubungi keluarga Sunarti melalui kontak 082259775893 (Pasien Sunarti) dan 082241811568 (Julkarnaen, Kakak Kandung). Donasi dapat dikirim ke Bank BRI atas nama Siti Anafia dengan nomor rekening 472801075948532 atau mengunjungi langsung kediaman mereka di Kampung Tenda, Desa Golo Tantong, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.

Setiap uluran tangan akan menjadi harapan baru bagi Sunarti. (*/334)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *