LABUAN BAJO | patrolipost.com – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tengah membangun tempat persemaian modern yang berlokasi di area kawasan hutan Satar Kodi, Desa Nggorang, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Manggarai Barat Stefanus Nali mengatakan, dalam rencana yang telah dibuat, persemaian ini akan memproduksi 5 juta benih pohon per tahun, sesuai target yang telah dicanangkan presiden. Adapun benih yang ada disemai di lokasi persemaian modern tersebut berasal dari semua jenis pohon, termasuk jenis tanaman perkebunan.
Ini adalah lokasi yang memang dari awal direncanakan untuk pembangunan persemaian,” kata Stefanus.
Stefanus menjelaskan, kawasan hutan tersebut dipilih karena lokasinya yang agak baik dan tidak terlalu padat. Selain itu, kawasan itu dulunya kosong dan hanya ditumbuhi rumput ilalang dan pohon berdiameter sekitar 20 cm.
Lokasi tersebut dinilai memiliki akses yang cukup bagus bagi masyarakat yang keluar masuk Labuan Bajo untuk mengambil benih di sana nantinya.
Dari total luas lahan yang mencapai 30 hektar ini, 20 hektar akan digunakan untuk pengembangan pohon induk (benih) sementara area 10 hektar rencananya akan dibangun sarana prasarana penunjang.
Pembangunan persemaian modern ini lanjutnya, adalah proyek pusat yang bersumber dari APBN. Oleh karena itu, koordinasi untuk pengelolaan hutan sepenuhnya berdasarkan pertimbangkan teknis dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Koordinasi di daerah dilakukan apabila ada persoalan yang harus diselesaikan.
“Persemaian modern tersebut akan dibangun sarana laboratorium kultur jaringan. Laboratorium itu hanya dimiliki oleh beberapa daerah, termasuk Manggarai Barat nantinya.
Ke depan nanti, di laboratorium kultur jaringan, tanaman bisa tumbuh dari jaringan daun atau jaringan batang. Jaringan pohon diambil, dikelola di laboratorium, lalu di laboratorium akan tumbuh jaringan baru. Jadi bukan hanya dari benih atau biji, tapi dari jaringan,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina menyampaikan pembangunan persemaian bibit ini merupakan murni program KLHK yang telah dimandatkan oleh Presiden Jokowi. Hal ini disampaikan Shana guna menepis berbagai isu miring yang menyebutkan program persemaian bibit modern ini merupakan program BPOLBF.
“Lahan persemaian Satar Kodi bukan merupakan proyek BPOLBF, karena program penanaman 1000 pohon merupakan program dari Kementerian Lingkungan hidup dan Kehutanan. KLHK ditugaskan oleh Pak Presiden untuk membangun persemaian modern yang bisa mendirikan 3-5 juta bibit tanaman,” ujar Shana.
Shana menyebutkan program ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan akan benih pohon yang tidak tersedia di NTT.
“Di NTT, lahan persemaian memang belum ada, apalagi selama ini kita selalu mengambil benih atau bibit dari tempat lain. Itulah sebabnya kemudian KLHK membuat lahan persemaian di lokasi itu. Tetapi jika dikaitkan dengan BPOLBF, itu sama sekali tidak ada hubungannya,” tegasnya.
Shana juga meluruskan terkait keberadaan logo Enchanting Labuan Bajo yang disematkan pada gerbang masuk pada persemaian tersebut. Logo tersebut jelasnya merupakan logo pariwisata pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, bukan logo wisata Kemenparekraf ataupun BPOLBF.
“Logo tersebut merupakan logo wisata pemerintah daerah kabupaten Manggarai Barat. Sehingga saya pastikan lahan persemaian modern itu merupakan murni proyek kementerian KLHK,” ujarnya. (334)