SEMARAPURA | patrolipost.com – Animo masyarakat Klungkung utamanya generasi muda akan terhibur dengan digelarnya berbagai kegiatan dalam menyambut tahun baru caka 1946. Dinas Kebudayaan Kabupaten Klungkung menegaskan, akan kembali menggelar lomba Ogoh-ogoh untuk menyambut Nyepi tahun baru Caka 1946. Mengingat pelaksanaannya di tahun politik, diingatkan agar masyarakat tidak membuat Ogoh-ogoh bernuansa politik.
Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Klungkung, I Ketut Suadnyana Senin (15/1/2024). Dirinya menjelaskan, perlombaan Ogoh-ogoh melibatkan 4 kecamatan di Klungkung. Sehingga nantinya masing-masing kecamatan agar diwakili oleh satu desa untuk mengikuti lomba Ogoh-ogoh tingkat kabupaten.
“Untuk desa yang mewakili setiap kecamatan belum kami tentukan. Mungkin setelah rapat besok, baru akan ditentukan desa yang mewakili setiap kecamatan, serta teknis lombanya,” ujar Ketut Suadnyana.
Lebih jauh menurutnya ada perbedaan untuk sistem penilaian lomba Ogoh-ogoh di Klungkung untuk tahun ini, dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun lalu, Ogoh-ogoh diarak dan dinilai langsung di Alun-alun Ida Dewa Agung Jambe.
Sementara untuk tahun ini, penilaian langsung di wilayah desa lokasi Ogoh-ogoh dibuat. Nantinya tim dari Dinas Kebudayaan akan langsung turun ke desa, untuk memberikan nilai ogoh-ogoh yang diperlombakan.
“Jadi saat penilaian nanti, tim penilai yang datang jemput bola,” jelasnya.
Menurut Suadnyana, hal itu dikarenakan anggaran yang terbatas jika harus memobilisasi peserta lomba ogoh-ogoh ke Kota Semarapura. Serta untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan di tahun politik. Mengingat lomba ogoh-ogoh yang digelar terpusat, akan menghadirkan pergerakan massa yang cukup banyak.
“Lomba ini kami gelar, karena animo masyarakat untuk Ogoh-ogoh ini sangat tinggi,” jelasnya.
Nantinya setiap duta yang mewakili masing-masing kecamatan untuk lomba ogoh-ogoh akan mendapatkan dana pembinaan sebesar Rp15 Juta. Sementara untuk Juara I pada lomba ogoh-ogoh akan mendapatkan hadiah Rp17 juta.
“Melalui lomba ini, kami ingin memberikan ruang masyarakat yang ingin berkarya melalui ogoh-ogoh,” pungkasnya.
Kadisbud Ketut Suadnyana tetap mengingatkan beberapa hal terkait pembuatan Ogoh-ogoh di Klungkung. Ia menghimbau Ogoh-ogoh tetap dibuat dari bahan-bahan ramah lingkungan, serta paling terpenting tidak menonjolkan unsur-unsur politik maupun SARA saat lomba dilaksanakan. (855)