SINGARAJA | patrolipost.com – Ketua Komisi II DPRD Bali IGK Kresna Budi mendesak Gubernur Bali Wayan Koster untuk sementara menghentikan pengiriman gabah hasil petani ke luar Bali. Penghentian pengiriman gabah ke luar Bali akan mampu menekan laju inflasi, terutama yang disebabkan naiknya harga beras di pasaran.
“Kita berharap kepada Gubernur Koster untuk sementara menghentikan dahulu pengiriman gabah ke luar Bali. Jika itu bisa dilakukan akan bisa menekan laju inflasi yang belakangan merangkak naik,” kata IGK Kresna Budi, Selasa (24/1/2023).
Dari data Badan Pusat Statistik mencatat produksi gabah sepanjang 2022 yakni Gabah Kering Giling (GKG) pada September 2022 mencapai 499.450 ton atau meningkat 13,5 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021 yang produksi GKG 439.830 ton. Produksi GKG sepanjang 2022 diproyeksikan mencapai 691.820 ton Peningkatan produksi beras ini juga sejalan dengan luas panen padi hingga September 2022 meningkat 10,18 persen menjadi 83.720 hektare, peningkatan luas panen padi paling tinggi terjadi pada April 2022 dengan luas panen padi 18.310 hektare.
Politisi Golkar yang digadang-gadang menjadi Calon Bupati periode mendatang ini berharap kebijakan untuk menunda pengiriman gabah ke luar Bali setidaknya akan menjadi upaya pemerintah untuk mengurangi risiko atas semakin terbatasnya stok beras yang belakangan telah menipis.
“Selain itu kami juga minta pemerintah agar menaikkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah maupun beras. Jadi selain gabah atau beras produksi Bali tidak ke luar petani juga terbantu dengan dinaikkannya HPP,” kata Kresna Budi.
Sementara itu, hingga Bulan Januari 2023 stok beras yang ada di gudang Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Swatantra masih mencukupi untuk kebutuhan dua minggu ke depan. Dirut Perumda Swatantra I Gede Bobi Suryanto mengatakan, stok beras tersebut masih akan ditambah agar ketersediaan beras mencukupi hingga akhir Bulan Januari mendatang.
“Kita saat ini masih memiliki stok beras sebanyak 13 ton dan dalam dua pekan mendatang stok itu akan ditambah hingga mencapai antara 25-30 ton. Ini juga agar posisi kita aman akibat menipisnya ketersediaan beras,” tandas Bobi. (625)