DENPASAR | patrolipost.com – Selain menggelar aksi The Bali Beach Clean Up Event 2022 di Pantai Biaung Denpasar Timur, Komunitas Bring Your Tumbler Be An Eco Warrior juga menggelar riset klasifikasi jumlah sampah anorganik serta mengalkulasikan temuan sampah plastik sesuai jenisnya. Adapun hasil total riset klasifikasi sampah yang didapatkan yakni sampah anorganik sebanyak 90,95 kg dan sampah organik 1.050 kg, Sabtu (27/8/2022).
Aksi bersih pantai yang juga dilaksanakan oleh Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) ini diikuti oleh berbagai lini partisipan. Tidak hanya itu, Komunitas Bring Your Tumbler juga kembali menggandeng Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.
Ketua Panitia Acara The Bali Beach Clean Up 2022 Luh Putu Budiarti mengatakan secara rinci hasil riset klasifikasi sampah yang berhasil kalkulasikan diantaranya sampah plastik 69,65 kg, styrofoam 5,85 kg, kertas 1,35 kg, kaca 3,90 kg, sampah yang tidak teridentifikasi 10,20 kg, dan sampah organik 1.050 kg.
Lebih lanjut dikatakan, kegiatan yang mendapat dukungan penuh oleh proyek Rethinking Plastics: Circular Economy Solutions to Marine Litter melalui pendanaan Uni Eropa dan Pemerintah Jerman tersebut memiliki tujuan untuk meningkatkan sinergi seluruh pihak akan pentingnya membangun kesadaran dan meningkatkan partisipasi untuk menjaga kebersihan lingkungan, khususnya di Kawasan Wisata Pantai Biaung Denpasar.
“Dengan terus melakukan aksi melibatkan masyarakat dan stake holder merupakan langkah nyata dalam memerangi permasalahan lingkungan yang kini makin memprihatinkan,” jelasnya.
Dari data yang dihimpun komunitas yang berdiri sejak 2015 ini, Indonesia berada di peringkat ke-2 sebagai negara penghasil sampah laut di dunia. Indonesia menempati posisi kedua setelah China. Dilansir dari data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI pada 2020, wilayah lautan Indonesia sudah tercemar oleh sekitar 1.772,7 gram sampah per meter persegi. Hal ini menyebabkan banyak mamalia laut dan spesies burung laut akan mati karena sampah.
“Komunitas Bring Your Tumbler juga menemukan catatan United Nations Convention on Biological Diversity pada tahun 2016 yang menyatakan bahwa lebih dari 800 spesies yakni 40 persen mamalia laut dan 44 persen lainnya adalah spesies burung laut akan mati karena sampah,” ungkapnya.
Pihaknya memaparkan, pada 2017 PBB menyebutkan sampah plastik telah membunuh sebanyak 100 ribu mamalia laut, 1 juta burung laut, dan sisanya penyu serta biota lainnya. Bahkan para ilmuwan memperkirakan pada 2050, jumlah plastik yang dibuang ke laut akan jauh lebih banyak dari biota laut. Pemakaian plastik bagaikan 2 sisi mata uang yakni plastik merupakan salah satu produk yang bermanfaat, namun sisi lainnya justru sangat mematikan.
“Jika tak benar-benar diperhatikan, pencemaran plastik di lautan akan berimbas dengan matinya penyu, mamalia laut, paus, serta lebih dari 1 juta burung laut setiap tahun akibat polusi laut,” terangnya.
Menurutnya, hal inilah yang menjadi perhatian Komunitas Bring Your Tumbler Be An Eco Warrior dalam aksi dan kampanye yang terus digencarkan sesuai nama komunitasnya Bring Your Tumbler Be An Eco Warrior yakni mengampanyekan pentingnya membawa botol air isi ulang atau tumbler sebagai langkah kecil untuk memulai kesadaran di tingkat individu dalam menjaga lingkungan.
Pihaknya juga mengaku kegiatan ini mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Bali, delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Expertise France, Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) wilayah Bali dan Nusa Tenggara, serta Balai Pengelolaan Sumber Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar. Dalam kegiatan The Bali Beach Clean Up 2022, pihak penyelenggara juga bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Denpasar dan Eco Bali untuk pengangkutan sampah organik dan anorganik.
“Acara kali ini juga melibatkan puluhan relawan dari berbagai lini. Antara lain relawan dari delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, Kedutaan Besar Jerman dan/atau GIZ Indonesia, pemerintah provinsi dan pemerintah Kota Denpasar, sektor swasta, mahasiswa, organisasi lingkungan dan sosial, organisasi pemuda setempat, serta warga lokal Pantai Biaung dengan total relawan sebanyak 55 orang dan peserta hingga 700 orang,” tuturnya. (030)