SEMARAPURA | patrolipost.com – Para pecinta reptil kian berkembang di Kabupaten Klungkung dalam beberapa tahun belakang. Komunitas pecinta ular ini terus eksis. Hal ini membuat budidaya tikus putih kian digemari.
Gede Wira Arta Kusuma (25) sibuk membersihkan kotak-kotak plastik yang dipasang berjejer di teras rumahnya di Desa Paksebali, Klungkung, Senin (5/2). Kotak-kotak itu dimanfaatkannya sebagai kandang tikus albino, yang ia budidayakan untuk pakan reptil.
Sebagai pecinta reptil, ia merasa tertarik budidaya tikus putih karena merasa kesulitan menjadi pakan reptil di Klungkung.
“Saya ini pecinta reptil, tapi dulu saya susah sekali beli pakan, sampai harus ke Denpasar untuk dapatkan tikus untuk pakan,” ungkap Gede Wira Arta Kusuma saat ditemui di rumahnya.
Mulai tahun 2020, pria yang akrab dipanggil Wira Datuk itu mulai mencoba membudidayakan tikus putih. Ia mendatangkan indukan langsung dari jawa. Dari awalnya hanya budidaya 5 kotak, saat ini sudah berkembang menjadi 63 kotak.
“Saya budidaya tikus rat dan mencit. Kalau sekarang jumlahnya kurang lebih 100 ekor,” jelas Gede Wira.
Ia mengatakan, dalam setahun rata-rata satu ekor indukan tikus mampu beranak sampai 8 kali selama setahun. Sekali beranak sebanyak 8 sampai 15 ekor. Rata-rata tikus yang dijual untuk pakan biasanya yang baru lahir, atau setelah tikur berusia 21 hari.
Tidak hanya itu, indukan yang sudah tidak produktif (afkir) juga tetap bisa dijual untuk pakan reptil.
“Biasanya anak tikus ini paling banyak untuk pakan reptil. Ada juga yang perlu untuk umpan pancing, dan ada juga yang beli untuk keperluan laboratorium,” ungkap Gede Wira.
Dalam sebulan, rata-rata ia mampu menjual 150 ekor tikus putih. Seekornya harganya antara Rp3 ribu sampai Rp20 ribu tergantung ukuran. Semakin berkembangnya para pecinta reptil di Klungkung, membuat ia kewalahan untuk memenuhi permintaan pakan.
“Malah sekarang kewalahan (penuhi permintaan). Saya biasanya memasarkan di Klungkung, Gianyar, dan Karangasem,” ungkap dia.
Sementara seorang pecinta reptil di Klungkung, mengaku dipermudah dengan adanya budidaya tikus putih di Klungkung.
“Untung ada teman sudah ternak (tikus) di Klungkung. Jadi tidak lagi ke Denpasar cari ternak untuk peliharaan saya,” ungkap salah seorang pecinta reptil di Klungkung, Ridwan Aditya yang memelihara dua ekor ular piton. (855)