Sekretaris Umum KONI Bali, IGN Oka Darmawan, mengatakan, salah satu pembenahan yang dilakukan pihaknya misal mempersiapkan sanksi tegas terhadap pelanggaran. Sanksi tegas dan keras itu di antaranya, jika ada pelanggaran aturan terutama terkait mutasi atau lainnya, maka medali yang didapat bisa dicabut.
Selain itu, KONI Bali bisa juga tidak memperbolehkan atlet tersebut bertanding di Porprov Bali berikutnya termasuk manajer atau ofisial yang terlibat dalam pelanggaran. “Semua itu sudah dibahas dalam rapat evaluasi Porprov Tabanan. Segala kekurangan yang terjadi juga sisi positif seperti IT yang bagus,” ungkapnya.
Dia tak memungkiri, kekurangan banyak muncul terutama dari sisi administrasi. Dewan hakim menerima sampai 20 protes dari peserta. “Semua itu ambil hikmah positifnya. terutama celah-celah yang perlu diperbaiki dari sisi aturan, sekaligus menutup celah itu bagi mereka yang mau berspekulasi,” ujar Oka Darmawan.
“Permasalahan yang paling banyak muncul yaitu dari mutasi-mutasi atlet antar kabupaten. Makanya saya diperintah Pak Ketua Umum KONI Bali untuk membuat secepatnya panitia persiapan Porprov Bali XV/2021 di Badung,” imbuh Oka Darmawan. Pada Februari 2020, KONI Bali harus sudah membuat peraturan.