REIM | patrolipost.com – Musik trance terdengar segar untuk memperingati lebih dari 400 orang yang tewas akibat serangan Hamas di salah satu lapangan yang jadi tempat pembantaian di Israel Selatan, Rabu (29/11/2023).
Dikutip dari reuters, ribuan anak muda sedang berpesta pada dini hari tanggal 7 Oktober ketika penyusup bersenjata Palestina menyerbu masuk. Kali ini yang berhadapan dengan lima DJ Israel di panggung hanyalah plakat yang diam dan tidak bergerak yang memperlihatkan gambar orang mati.
“Aneh rasanya melihat orang-orang ini, semua foto-foto ini, adalah foto-foto orang yang benar-benar tewas di sini,” kata Yahel Irony (18), yang selamat dari serangan itu.
“Orang-orang itu berdansa dengan saya dan mereka tidak selamat,” imbuhnya.
Penyelenggara menyebut acara hari itu sebagai “Perangkat untuk Para Malaikat”.
Asher Swissa yang akrab disapa DJ Skazi mengatakan, peristiwa tersebut menimbulkan emosi yang campur aduk. Kesedihan atas kehilangan semua temannya dan kebahagiaan karena membawakan musik kembali kepada para pengunjung meski mereka sudah tewas. Ia gambarkan korban tewas sebagai orang-orang yang penuh cinta, kedamaian, dan musik.
“Saya percaya bahwa masing-masing dari orang-orang ini merayakan kehidupan dan mereka ingin kita merayakannya untuk mereka, dengan musik,” kata Swissa.
Menurut polisi, 364 orang ditembak, dipukul atau dibakar sampai mati di festival Nova di hamparan semak belukar dekat Kibbutz Reim. Sedangkan 40 orang lainnya disandera oleh Hamas saat kembali ke Jalur Gaza, 5 km (2 mil) jauhnya.
Ini adalah insiden paling berdarah dalam serangan mengejutkan lintas batas yang dilakukan oleh faksi Islam Palestina, dan memicu serangan balasan Israel yang menghancurkan di Gaza. (pp04)