DENPASAR | patrolipost.com – Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Gou Haodong bersama rombongan mengunjungi Museum Penanggulangan Terorisme di Jalan WR Supratman, Denpasar Timur, Kamis (2/1/2020). Mereka melihat foto dokumentasi dan peralatan yang digunakan oleh para teroris saat tragedi bom Bali I dan II tahun 2002 dan 2005.
Dalam kunjungan tersebut, Gou Haodong mengaku senang bisa melihat secara langsung apa saja yang digunakan teroris dan bagaimana proses terjadinya peristiwa bom Bali I dan II. Ia juga mengapresiasi kinerja Polri yang dengan cepat mampu mengungkap dan menangkap para pelaku terorisme yang menewaskan ratusan orang.
“Museum ini sangat bagus dan dapat dijadikan sebagi pusat informasi dan mengedukasi masyarakat yang belum tahu bagaimana kejamnya aksi terorisme itu,” kata Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok.
Sementara Bripda Christin Dessy Natalia yang bertugas sebagai pemandu museum mengaku sangat bangga dengan kedatangan Konjen RRT ke Museum Penanggulangan Terorisme. Menurutnya, museum ini tidak hanya menarik kunjungan para pelajar serta masyarakat lainnya, tetapi juga konsulat dari berbagai negara.
“Konsulat Jendral RRT tertarik datang ke sini karena ingin mengetahui apa saja informasi yang bisa didapatkan saat di dalam museum,” ujar Bripda Dessy.
Apakah ada kendala ketika menghadapi pengunjung dari wisatawan asing? Bripda Dessy dengan tegas menjawab bahwa dirinya sama sekali tidak ada menemukan kendala. Sebelum ditugaskan sebagai pemandu, ia bersama 13 orang lainnya sudah dibekali pelatihan untuk menginformasikan kepada pengunjung dengan menggunakan Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris. (hms/007)