BANGLI | patrolipost.com – Para konsumen Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Bangli mengeluh, tidak saja karena pasokan air sering ngadat, tapi juga karena air yang mengalir ke rumah konsumen sangat keruh. Perubahan warna air dirasakan konsumen atau pelanggan di seputaran banjar/kelurahan Kawan Bangli.
Menurut warga, pasca hujan deras, air PDAM yang mengalir ke pelanggan terlihat keruh dan tidak layak untuk digunakan. Kemungkinan air yang mengalir ke konsumen terkontaminasi lumpur.
“Air yang mengalir warnanya kecoklatan dan sudah barang tentu tidak bisa dimanfaatkan baik untuk memasak maupun MCK,” jelas pria asal Banjar Kawan ini, Senin (2/3/2020).
Sebutnya, tentu dengan kondisi ini yang dirugikan adalah konsumen karena walaupun air tidak bisa dimanfaatkan tetap saja terhitung dalam penggunaan.
“Kami selaku konsumen jelas dirugikan, air mengalir tapi tidak bisa digunakan, kami meminta agar PDAM segera mencari sumber penyebab keruhnya air ke konsumen,” tegas warga yang juga PNS ini.
Sementara ngadatnya air juga dikeluhkan pelanggan di seputran Jalan Nusantara. Sejak empat hari belakangan ini pasokan air terganggu.
“Air mengalir hanya beberapa jam saja itu pun debitnya sangat kecil, kadang air tidak mengalir sampai satu hari penuh,” ujar ibu Agung.
Kata ibu Agung, dalam kondisi normal air bisanya mengalir pukul 09.00 Wita ketika menginjak siang, debit air mengecil dan sore hari air mati.
“Itu dalam kondisi normal kadang air bisa tidak mengalir sehari penuh,” ungkapnya.
Terpisah Kepala Bagian (Kabag) Teknik PDAM Bangli, Ida Bagus Perenawa saat dikonfirmasi terkait keluhan warga Banjar Kawan mengakui perubahan warna air dikarenakan air terkontaminasi lumpur. Menyikapi masalah tersebut pihaknya telah melakukan pengecekan pada bak bron yang ada di sumber mata air tirta barong.
“Kondisi air dalam bak terlihat jernih, kemungkinan keruhnya air karena jaringan pipa ada yang bocor,” ujar IB Perenawa, sembari menambahkan petugas sedang melakukan penelusuran.
Sementara terganggunya pasokan air bagi pelanggan di seputaran Jalan Nusantara dan Kusumayuda, kata IB Perenawa dikarenakan penurunan tekanan air akibat jaringan pipa yang bocor.
“Jika melihat kondisi air di bak reservoar mencukupi bagi pelanggan, nah kemungkinan terjadi penurunan tekanan air sehingga pasokan air bagi pelanggan terganggu,” jelasnya. (750)