AMSTERDAM | patrolipost.com – Koordinator PBB untuk bantuan Gaza, Sigrid Kaag mengklaim bahwa tidak ada yang dapat menggantikan UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina. Demikian lapor AFP pada hari Rabu (31/1/2024).
“Tidak mungkin organisasi mana pun dapat menggantikan kapasitas yang luar biasa terkait struktur UNRWA. Kemampuan (mereka) dan pengetahuan mereka tentang populasi di Gaza melebihi organisasi manapun,” kata Kaag.
Komentarnya muncul setelah beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Jepang, menangguhkan pendanaan untuk UNRWA setelah Israel menuduh 12 pegawainya terlibat dalam serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.
The New York Times pada hari Minggu menerbitkan rincian tuduhan yang dilontarkan Israel terhadap pekerja UNRWA. Menurut laporan tersebut, salah satu pekerja UNRWA dituduh menculik seorang wanita, seorang lagi dikatakan membagikan amunisi dan yang ketiga digambarkan ikut serta dalam pembantaian di Kibbutz Be’eri, yang menewaskan 97 orang.
Tuduhan tersebut tercantum dalam dokumen yang diberikan kepada pemerintah Amerika Serikat yang merinci klaim Israel terhadap 12 pegawai UNRWA.
Komisi Eropa pada hari Senin meminta UNRWA untuk menyelidiki semua stafnya untuk memastikan mereka tidak terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober.
Komisi Eropa mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka mengharapkan UNRWA setuju untuk melakukan audit terhadap Badan tersebut yang akan dilakukan oleh para ahli eksternal independen yang ditunjuk oleh UE. Audit tersebut berfokus pada sistem pengendalian yang diperlukan untuk mencegah kemungkinan keterlibatan staf UNRWA dalam kegiatan teroris. Mereka juga mengharapkan penguatan Departemen Investigasi Internal (DIOS) UNRWA yang merupakan kunci dalam hal ini.
“Akhirnya, peninjauan terhadap seluruh staf UNRWA harus dilakukan secepatnya untuk memastikan bahwa mereka tidak berpartisipasi dalam serangan tersebut,” tambah pernyataan itu.
Bahkan sebelum tanggal 7 Oktober, UNRWA telah mendapat kecaman karena hubungannya dengan Hamas. Selama Operasi Perlindungan Terorisme tahun 2014, roket Hamas ditemukan di dalam gedung sekolah yang dikelola oleh UNRWA.
Demikian pula, sebuah klinik UNRWA yang dilengkapi jebakan diledakkan, menewaskan tiga tentara IDF. Selain sejumlah besar bahan peledak yang disembunyikan di dinding klinik, terungkap bahwa klinik tersebut berada di atas puluhan terowongan teror, yang menunjukkan betapa UNRWA memiliki ikatan erat dengan Hamas.
Selama perang melawan Hamas saat ini, diketahui bahwa seorang sandera yang diculik oleh Hamas di Gaza ditahan selama 50 hari di loteng seorang guru UNRWA.
Pada akhir bulan Desember 2023, seorang penduduk Jalur Gaza mengatakan kepada IDF bahwa Hamas secara langsung mengendalikan UNRWA.
“Situasinya sangat buruk karena orang-orang kemanusiaan, yang bertanggung jawab atas bantuan kemanusiaan adalah pencuri,” kata penduduk jalur Gaza tersebut. (pp04)