JAKARTA | patrolipost.com – Sejumlah korban dugaan penipuan anak Nia Daniaty, Olivia Nathania, kini mulai diperiksa polisi. Salah satu korban mengaku telah rugi hingga ratusan juta rupiah saat tergiur jasa tes CPNS yang ditawarkan terlapor.
Salah satu korban tersebut bernama Sugiono. Dia mengaku ada empat anggota keluarganya yang telah menjadi korban penipuan dari Olivia Nathania.
“Biaya yang dikeluarkan Rp300-an (juta), kurang-lebih. Dari empat itu ada saudara dan anak satu. (Dijanjikan) masuk PNS di DKI dan Bekasi,” kata Sugiono di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (1/10/2021).
Sugiono mengaku hanya seorang karyawan swasta. Dia pertama kali mendapatkan informasi adanya jasa lolos tes CPNS itu dari korban lainnya bernama Karno.
Menurut Sugiono, pihaknya mudah percaya atas jasa dari Olivia setelah mengetahui rekam jejak terlapor. Tidak ada kecurigaan sebelumnya saat dia memutuskan untuk mengikuti tes CPNS lewat tawaran Olivia Nathania.
“Ditawari karena sudah lama dengar di berita dan media bahwa Oli putri dari (Nia Daniaty). Makanya kami percaya tidak mungkin juga (menipu). Apalagi kita sudah tahu rumahnya,” terang Sugiono.
Sugiono awalnya sangat optimistis keluarganya bisa lolos tes CPNS lewat jasa Olivia. Bahkan dia mengaku rela menjual sawah dan sapinya di kampung sebagai modal pembiayaan.
“Modal dari sampai jual sawah, jual sapi. Namanya orang daerah dan waktu diburu-buru, dikejar-kejar, nggak dikasih waktu lama. Paling lama itu dua-tiga hari, makanya kami sampai jatuh-bangun jual semua yang ada. Akhirnya yang terjadi seperti ini,” terang Sugiono.
Dia menambahkan, uang ratusan juta rupiah itu pun langsung diserahkan langsung kepada Olivia dan melalui transfer. Sugiono menegaskan uang tersebut dibayarkan agar lolos tes CPNS, bukan mengikuti les CPNS.
“Iya, CPNS, bukan les, karena ini kan kalau les nggak mungkin keluar sertifikat. (Lolos tes CPNS) tanpa tes, jalur privasi, katanya saat itu,” pungkas Sugiono.
Nathania Membantah
Anak Nia Daniaty, Olivia Nathania, akhirnya muncul setelah dipolisikan atas dugaan penipuan. Olivia membantah melakukan penipuan tes CPNS, melainkan menawarkan les CPNS.
“Perlu saya luruskan di sini, adapun saya menyelenggarakan les untuk masuk CPNS, les ya kita bicaranya, bisa dicek nanti tempatnya ada,” ujar Olivia kepada wartawan di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (30/9/2021).
Olivia mengklaim les CPNS itu memiliki tenaga pengajar. Olivia mengaku menerima uang Rp 25 juta dari penyelenggara les CPNS tersebut.
“Pengajarnya pun ada dan memang saya terima uang dari situ senilai Rp 25 juta per orang. Tetapi dengan nilai Rp 25 juta itu, digunakan untuk apa? Wajar saya punya untung dari situ, tetapi Rp 25 juta ini digunakan untuk les, untuk pengajar, sewa tempat, dll,” katanya.
Olivia mengaku sudah ada 50 orang yang mengikuti les CPNS tersebut. Adapun biaya les CPNS itu dipatok Rp 25 juta per orang.
“Rp 25 juta per orang, untuk yang ikut 50 orang,” tuturnya.
Oi, panggilan akrab Olivia, kemudian menegaskan bahwa salah satu pelapor bernama Agustina bukanlah korban. Menurutnya, Agustina merupakan bagian oknum yang merekrut para korban untuk ikut dalam les tersebut.
“Mengenai pelapor, saya sampaikan dia bukan korban, melainkan dia yang mengajak, ada bukti transfernya juga salah satunya,” tambahnya.
Terhadap tudingan suaminya, Oi juga membantah hal tersebut. Ia mengaku suaminya, Rafly, tak mengetahui soal kasus ini.
“Rafly tidak tahu-menahu mengenai ini. Rafly bahkan untuk berbicara ngobrol tentang ini tidak pernah, kalau memang pernah, tolong dibuktikan, karena tidak pernah sama sekali,” imbuhnya. (305/dtc)