JAKARTA | patrolipost.com – Gadis korban penculikan dan pemerkosaan berinisial F (14), menolak bertemu orangtuanya. Itu terungkap saat ibunya, Ro (35), datang ke rumah aman pada Minggu (23/8/2020).
“Kemarin datang sama kita, tapi si anak enggak mau ketemu orangtuanya,” kata Komisioner KPAI Putu Elvira, Senin (24/8/2020).
Sudah tiga hari lamanya Ro tak bertemu anaknya F. Meski sudah dipertemukan polisi, namun keduanya baru bertemu kurang dari satu jam.
Kondisi ini membuat Ro sangat merindukan anaknya. Meski demikian, dia tak bisa berbuat banyak lantaran hingga kini Ro tak mengetahui keberadaan F.
Putu menuturkan, ada berbagai alasan yang disebutkan F kepada mereka untuk menolak bertemu ibu kandungnya. Salah satunya F merasa pernah mengalami kekerasan karena perbuatan ibunya itu.
Trauma semacam ini menjadi alasan F yang akhirnya menolak bertemu ibunya. Karena itu, dia menyarankan Ro mengubah sikapnya. “Ini menyangkut masa depannya juga,” ucap Putu.
Selama di rumah aman, F meminta tolong agar bayinya yang baru berusia kurang dari sebulan dirawat olehnya. Namun, permintaan itu ditolak lantaran umur F yang masih belia.
“Anak F kini dirawat oleh Ro yang merupakan neneknya,” ujar Putu.
F beralasan permintaan merawat bayinya karena dirinya trauma dengan pola pengasuhan Ro yang kerap melakukan kekerasan. Hal itu yang disinyalir menjadi alasan F terjebak bujuk rayu Wawan Gunawan, pelaku pencabulan.
“Sementara, anaknya itu tetap kita biarkan dirawat neneknya. Soalnya beban psikologis F ini banyak, pengalaman sama orangtuanya sama si W ini, terus juga harus jadi ibu, itu akan menguras psikologisnya,” ungkap Putu. (305/snc)