DENPASAR | patrolipost.com – Tim SAR gabungan kembali menemukan dan mengevakuasi 1 jenazah korban banjir di Bali, Senin (15/9/2025) pagi. Korban ditemukan di daerah Jalan Kertanegara, Cokroaminoto, Banjar Pohgading, Kota Denpasar.
Kepala Basarnas Denpasar Nyoman Sidakarya mengatakan, tim SAR gabungan sejak pagi sudah kembali menyisir aliran sungai Tukad Badung. Namun saat hujan turun dengan deras, tim yang sedang menyisir dipinggirkan karena volume air semakin tinggi.
“Selang beberapa waktu kemudian ada warga melaporkan adanya bau busuk saat melewati pinggir sungai. Petugas akhirnya menelusuri asal usul bau busuk dan ditemukan satu korban dinyatakan meninggal dunia,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, berawal dari kecurigaan saat warga mulai mencium bau tidak wajar. Setelah ditelusuri terlihat hanya sebagian kaki. Setelah menerima laporan masyarakat, maka petugas langsung bergegas menuju ke lokasi. Tiba di lokasi, warga sudah memenuhi titik bau busuk. Petugas akhirnya turun ke sungai, mengais beberapa sampah yang sudah terseret banjir.
Tim SAR yang sedang melakukan pencarian di Ubung dan Pasar Kumbasari segera bergeser ke lokasi penemuan jenazah. Setibanya di sana, mereka segera mengevakuasi korban dan selanjutnya dibawa ke RS Proef Ngoerah menggunakan ambulance BPBD Provinsi Bali sekitar pukul 09.50 Wita.
Terlihat kondisi jenazah sudah membusuk, tidak mengenakan baju dan berjenis kelamin laki-laki. Lokasi persisnya adalah di DAS Tukad Badung, di pinggiran sungai, tepatnya di bawah rumah Kadek Sura di Jl Kertanegara, Gg Batu Medapit, Banjar Pohgading, Desa Ubung Kaja.
Kapolsek Denpasar Utara Iptu I Ketut Darbawa dan Kanit Intelkam Ipda I Kadek Recita, juga berada di lokasi kejadian saat petugas melakukan evakuasi. Ada pun identitas korban yakni bernama Suandi, asal Magetan, kelahiran 01-01-1965. Di Bali korban tinggal di Jalan Sumatera No 25 Titin Tengah.
Korban saat ditemukan dalam keadaan terlentang, kepala mengarah ke Barat, kaki arah ke Timur dalam keadaan bengkak dan sudah mengeluarkan ulat di bagian kaki dan kepala. Ini merupakan korban ke-18 akibat banjir dahsyat yang melanda sejumlah daerah di Pulau Dewata pada 10 September lalu.
“Dilihat dari tempat lokasi kejadian diperkirakan korban meninggal hanyut akibat terseret arus banjir yang terjadi kemarin malam sekitar pukul 03.00 Wita dini pagi. Diduga korban tersebut terseret arus banjir pada tanggal 10 September 2025 dan dari pihak keluarga dari saudara membenarkan mayat tersebut adalah Suwandi, orangtua dari anaknya yang berinisial BCPP,” ujarnya. (007)