DENPASAR | patrolipost.com – Data harian kasus Covid-19 di Kota Denpasar, kasus sembuh bertambah sebanyak 475 orang, kasus positif tercatat bertambah sebanyak 392 orang dan kasus meninggal dunia bertambah 9 orang, Sabtu (7/8/2021). Berdasarkan hal ini, terhitung 4 Agustus 2021 Pemkot Denpasar melakukan deteksi dini penyebaran dengan melibatkan Kepala Lingkungan (Kaling) dan Kepala Dusun (Kadus) untuk menjadi tracer Covid-19.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai mengatakan, tren kesembuhan pasien Covid-19 mulai terlihat. Bahkan sejak tiga hari berturut penambahan kasus sembuh sukses melampaui penambahan kasus positif harian.
“Perkembangan kasus harian, kasus meninggal dunia bertambah 9 orang, pasien sembuh hari ini bertambah 475 orang dan kasus positif Covid-19 sebanyak 392 orang. Kita harus terus waspada dan disiplin Prokes, taati aturan saat penerapan PPKM Level 4,” kata Dewa Rai.
Secara komulatif, kasus positif tercatat 29.186 kasus, angka kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Denpasar mencapai angka 22.730 orang (77,88 persen), meninggal dunia sebanyak 559 orang (1,92 persen) dan kasus aktif yang masih dalam perawatan sebanyak 5.897 orang (20,20 persen).
Pihaknya menekankan agar penerapan Protokol Kesehatan tetap harus wajib dilaksanakan dengan berpedoman pada penerapan PPKM Level 4 Jawa-Bali. Terlebih lagi saat ini adanya mutasi Covid-19 dengan varian baru. Sedangkan Pemkot Denpasar juga terus berupaya untuk memaksimalkan realisasi vaksinasi kepada masyarakat, dan vaksinasi menyasar anak anak usia sekolah 12-17 tahun.
Terkait upaya menekan angka kematian akibat Covid-19, Dewa Rai mengatakan bahwa Satgas mengimbau kepada masyarakat yang memiliki penyakit bawaan atau yang berada pada usia rentan untuk lebih disiplin menerapkan Protokol Kesehatan.
“Selama ini kami hanya mengandalkan tim surveillance dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas, sekarang dengan peningkatan kasus ini kami libatkan Kaling dan Kadus yang sudah berjalan sejak Rabu (4/8/2021) kemarin,” jelasnya.
Menurutnya, pelibatan Kaling dan Kadus ini dapat mempercepat pelacakan kontak erat dengan pasien Covid-19. Lantaran Kaling dan Kadus merupakan yang paling menguasai wilayah dan tahu warganya.
Dalam bertugas, Dewa Rai mengungkapkan Kaling maupun Kadus tidak harus turun ke rumah-rumah menemui secara langsung, melainkan bisa berkomunikasi via telepon.
“Kaling dan Kadus ini menguasai wilayahnya dan hampir 90 persen tahu warganya, sehingga akan lebih memudahkan komunikasi dengan warganya,” ungkapnya.
Adapun jumlah Kaling dan Kadus yang ada di Kota Denpasar kurang lebih berjumlah 400 an orang.
“Dengan pelibatan Kaling dan Kadus ini, maka proses pelacakan akan lebih cepat dilakukan. Apalagi dari yang dipersyaratkan oleh WHO, satu pasien positif Covid-19, minimal dilakukan tracking kepada 15 orang yang kontak erat,” tuturnya.
Dalam melakukan tugasnya sebagai tracer, Kaling dan Kadus akan berkoordinasi dengan Puskesmas di wilayahnya masing-masing dan dibantu Babinsa serta Bhabinkamtibmas. Sehingga proses testing kepada yang kontak erat bisa langsung dilakukan.
“Mereka bertanggungjawab di wilayahnya. Begitu ada warga yang terkonfirmasi positif, Kaling/Kadus ini yang meminta mereka melakukan isolasi mandiri sebelum testing dilakukan atau hasil testing keluar,” paparnya.
Selain itu, lewat Kaling dan Kadus ini juga akan membantu penyaluran bantuan seperti sembako dan makanan kepada masyarakat yang menjalani isolasi mandiri (isoman).
Dewa Rai menambahkan, setelah mendapat informasi dari Kaling dan Kadus, pihaknya juga akan langsung menerjunkan petugas testing atau sweber. Semua masyarakat yang sempat kontak erat, akan dirapid antigen, baik dilakukan di balai banjar maupun langsung ke rumah-rumah.
“Ini untuk mempercepat pelaksanaan pemutusan rantai penyebaran Covid-19. Kami juga dibantu FK Unud, TNI Polri serta lembaga pendidikan kesehatan dalam melakukan testing ini,” tandasnya. (cr02)