KUPANG | patrolipost.com – Cuaca ekstrem masih menyelimuti wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Setelah menimbulkan bencana longsor dan banjir bandang di Kabupaten Flores Timur, kini badai hebat melanda kota Kupang merusak puluhan rumah dan fasilitas umum.
Badai berlangsung dari malam sampai dinihari, Senin (5/3/2021). Warga dicekam ketakutan dan terus berdoa agar diberikan keselamatan melewati badai yang semakin mengganas. Situasi mencekam terekam dari unggahan warga Kupang di media sosial.
“Suara badai siklon yang masih terjadi sampai saat ini di Kota Kupang, NTT, pukul 03.32 WITA.. Listrik belum nyala juga. Infonya kecepatan angin 50-60 KM/jam,” tulis Dessy Djaranjoera dalam @matsudessy, Senin (5/4/2021).
Tampak dalam video yang diunggah Dessy, suara angin di tengah malam yang pekat sangat menakutkan. Hal yang sama diungkapkan oleh Arga_15. Katanya, kondisi badai di Kota Kupang semakin marah. Angin sangat kencang.
“Pukul 03.40 LT Selat Kupang. Kondisi badai makin parah. Kecepatan angin 79 knot. Kapal-kapal larat. Ya, Tuhan, lindungi kami semua yang di NTT,” ungkapnya @Mr_Korekapi.
Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT Agustinus Jatmiko mengatakan, hingga saat ini baru 82% listrik yang menyala di lokasi banjir dan longsor. Selebihnya, masih mati dan dalam perbaikan petugas.
“PLN masih melakukan perbaikan gardu yang terdampak banjir dan longsor. PLN memastikan akan segera melakukan pemulihan aliran listrik, ketika banjir telah surut atau kondisi jaringan dipastikan aman,” sambungnya.
Dikutip dari Kompas.com, angin kencang yang melanda wilayah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyebabkan sejumlah fasilitas umum rusak. Salah satunya, Kantor Gubernur NTT yang terletak di Jalan El Tari, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
Plafon yang berada persis di bagian depan gedung yang konstruksinya meniru alat musik Sasando itu roboh sebagian. Kepala Biro Umum Setda NTT, George Hadjoh mengatakan, plafon itu roboh akibat badai yang berlangsung dari siang hingga sore.
“Bukan hanya plafon yang roboh, tapi air juga masuk di lobi lantai satu dan lantai dua,” ujar George, Minggu (4/4) 2021) malam. Pihaknya belum bisa memperbaiki kerusakan itu karena cuaca masih buruk. Hujan dan angin kencang masih melanda wilayah tersebut.
“Nanti akan diperbaiki setelah cuaca membaik,” kata dia.
Badai yang menerjang Kota Kupang menyebabkan sejumlah rumah warga rusak. Atap bangunan restoran cepat saji di Jalan Frans Seda, tepatnya dekat Bundaran PU, juga roboh. Angin kencang juga menumbangkan sejumlah pohon di jalan protokol Kota Kupang. Selain itu, banjir juga melanda sejumlah wilayah dan menghambat lalu lintas. (*/807)