SURABAYA | patrolipost.com – Tiga hari setelah operasi tangkap tangan (OTT), tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali datang ke Probolinggo kemarin (2/9). Mereka menggeledah beberapa lokasi. Di antaranya rumah pribadi Bupati (nonaktif) Probolinggo Puput Tantriana Sari.
Penggeledahan rumah pribadi Tantri (sapaan Puput Tantriana Sari) di Jalan A. Yani, Kota Probolinggo, itu terhitung paling lama.
Tim datang sekitar pukul 11.00 WIB dan baru keluar pukul 19.27 WIB. Kedatangan tim KPK dikawal anggota Sabhara Polres Probolinggo. Ada delapan penyidik KPK yang datang dengan menggunakan lima mobil Toyota Innova Reborn warna hitam.
Selama penggeledahan yang berlangsung tertutup untuk wartawan tersebut, tim KPK ditemani dua ajudan bupati, yaitu Pitra Jaya Kusuma dan Faisal Rahman. Keduanya sempat diamankan saat OTT bersama delapan orang lain pada Senin (30/8) dini hari. Namun, mereka tidak ditetapkan sebagai tersangka dan diperbolehkan pulang.
Setelah tiga jam menggeledah, tim KPK diduga menemukan uang tunai dalam jumlah banyak di rumah Tantri. Indikasinya, tim sampai harus mendatangkan mesin penghitung uang ke rumah itu kemarin. Sekitar pukul 14.00 WIB, petugas Polres Probolinggo yang mengenakan seragam warna biru datang membawa mesin penghitung uang. Sekitar pukul 17.50 WIB sebagian anggota tim KPK terlihat keluar dari rumah Tantri dengan membawa koper yang diduga berisi uang tunai. Sebagian lagi meneruskan penggeledahan di rumah tersebut.
Selain menggeledah rumah Tantri, tim KPK yang lain mendatangi Pendapa Kabupaten Probolinggo. Tim melakukan penggeledahan mulai pukul 13.30 sampai 15.30. Penggeledahan baru dilakukan siang. Sebab, hari itu Plt Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko memimpin rapat koordinasi dengan deputi pencegahan KPK secara virtual.
Diperkirakan, Plt bupati meninggalkan pendapa pukul 13.00. Baru kemudian tim menggeledah pendapa pukul 13.30. Tidak banyak yang diamankan tim dari pendapa. Hanya sejumlah berkas atau dokumen. Tim lantas meluncur ke rumah pribadi Tantri, bergabung dengan tim pertama yang sudah di sana.
Sementara itu, di rumah Tantri, tim KPK terus bekerja sampai malam. Sekitar pukul 19.18 tim mengeluarkan lagi satu koper berukuran kecil yang diduga berisi dokumen. Terakhir, pukul 19.27 tim mengeluarkan tiga koper berukuran besar yang juga diduga berisi dokumen.
Tim KPK juga menggeledah tiga lokasi lain. Salah satunya adalah kantor Pemkab Probolinggo di Jalan Panglima Sudirman, Kecamatan Kraksaan. Sekitar pukul 11.00 lima mobil Innova datang ke kantor Pemkab Probolinggo. Delapan orang penyidik KPK masuk ke gedung pemkab. Di dalam gedung beberapa polisi dan anggota satpol PP bersiaga, mengawasi semua pergerakan orang yang hendak masuk dan keluar. Hanya ASN pemkab yang diperbolehkan masuk. Sekitar pukul 13.15 tim KPK selesai melakukan penggeledahan. Beberapa petugas keluar membawa sebuah koper hitam dan sebuah kardus.
Sementara itu, Plt Juru Bicara KPK Bidang Penindakan Ali Fikri menjelaskan, penggeledahan rumah dinas Tantri –sapaan Puput Tantriana Sari– merupakan bagian dari upaya penyidik mencari dan mengumpulkan barang bukti. Namun, hingga tadi malam, Ali belum bisa menjabarkan secara detail apa saja barang bukti yang berhasil ditemukan di rumah dinas Tantri.
”Perkembangan informasi mengenai kegiatan dimaksud akan segera kami sampaikan,” kata Ali saat dikonfirmasi. Sementara itu, terkait 17 tersangka yang belum ditahan, Ali menyebut pihaknya akan menginformasikan perkembangannya dalam waktu dekat. Dikonfirmasi terkait rencana membawa 17 tersangka secara bersamaan ke Jakarta, Ali belum bisa memastikan. ”Nanti kalau ada perkembangan segera kami kabari,” tutur pria yang berasal dari institusi Kejaksaan Agung (Kejagung) itu. (305/jpc)