KPU: Persentase Pemilih Pilkada di Kabupaten Klungkung di Bawah Target

kpu 22222
Ketua KPU Klungkung, Ketut Sudiana. (ist)

SEMARAPURA | patrolipost.com – KPU Klungkung menilai persentase pemilih dalam pilkada serentak baru-baru ini masih di bawah target. Hal itu dijelaskan langsung oleh Ketua KPU Klungkung, Ketut Sudiana usai sidang pleno perhitungan suara Pemilukada Kabupaten Klungkung 2024 di Wyntham Resort Lepang.

Menurut Ketut Sudiana secara khusus mengamati dengan serius dimana antusiasme pemilih pada Pilkada 2024 di Kabupaten Klungkung belum sesuai harapan. Persentase partisipasi pemilih masih di bawah angka yang ditargetkan oleh KPU Kabupaten Klungkung.

Kondisi itu menunjukkan pesta demokrasi lokal justru minus antusiasme. Tingkat partisipasi pemilih pada pemilihan kepala daerah 2024 di Kabupaten Klungkung, untuk pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Bali hanya 73,48 persen dan pemilihan Bupati-Wakil Bupati Klungkung 73,45 persen.

Sementara itu menurutnya, KPU Kabupaten Klungkung menargetkan partisipasi pemilih baik pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Bali dan pemilihan Bupati-wakil Bupati Klungkung sebesar 78 persen. Untuk pemilihan Gubernur-Wakil gubernur Bali, target KPU Klungkung di atas target KPU Bali yang hanya memasang angka 75 persen.

Lebih jauh Ketua KPU Kabupaten Klungkung, Ketut Sudiana menyatakan, tidak terpenuhinya target partisipasi pemilih disebabkan beberapa faktor. Banyaknya kegiatan atau upacara adat bertepatan dengan pencoblosan 27 November 2024, diduga menjadi salah satu penyebab.

Sudiana mencontohkan, saat hari pencoblosan di beberapa desa menggelar upacara adat seperti odalan atau pujawali. Ia mencontohkan di Kecamatan Banjarangkan, saat pencoblosan berlangsung pelaksanaan penyineban Ida Bhatara Pura Agung Kentel Gumi serangkaian karya ngusaba dan tawur labuh gentuh yang dilaksanakan setiap 10 tahun sekali.

Demikian pula di Kecamatan Nusa Penida, kata pria asal Desa Nyalian ini di beberapa desa juga menggelar upacara adat. Termasuk pada saat hari pencoblosan di beberapa desa ada warganya yang mengadakan upacara pitra yadnya (ngaben).

“Di desa saya saja ada upacara adat satu hari penuh. Warga jadinya tidak berkesempatan datang ke TPS menyalurkan hak pilihnya,” ungkap Ketut Sudiana.

Meskipun saat pencoblosan ditetapkan sebagai hari libur, tapi Sudiana melihat tidak demikian halnya dengan pegawai swasta. Ia menduga banyak pegawai swasta tidak dapat menyalurkan hak pilihnya lantaran terbentur tidak dapat libur dari perusahaan.

Sudiana menambahkan pihaknya sudah maksimal melakukan sosialisasi tahapan Pilkada 2024 ke masyarakat hingga ke lingkungan banjar. Justru Sudiana menengarai paslon yang ikut bertarung pada Pilkada serentak tidak maksimal bersosialisasi ke bawah.

Dirinya selaku Ketua KPU Kabupaten Klungkung berencana kedepan akan mengevaluasi faktor yang mendominasi sehingga partisipasi pemilih bisa semakin baik. (855)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *