BANGLI | patrolipost.com – Penolakan terhadap rencana pengoperasian kapal pesiar di Danau Batur, Kecamatan Kintamani dari beberapa desa yang ada di seputaran Danau Batur terus mengemuka. Setelah sebelumnya krama Desa Adat Batur menolak secara tegas pengoperasian kapal pesiar di Danau Batur , kini penolakan datang dari krama Desa Adat Abang Batu Dinding, Kecamatan Kintamani.
Bendesa Adat Abang Batu Dinding I Made Seraya saat dikonfirmasi terkait adanya rencana pengoperasian kapal pesiar di Danau Batur menyatakan secara tegas menolak pengopersian kapal persiar di Danau Batur. Kata dia penolakan bukan tanpa alasan. Menurutnya kesucian dan kelestarian Danau Batur harus tetap terjaga.
“Sesuai dresta kawasan Danau Batur adalah kawasan suci dan sudah sejak turun temurun krama kami setiap Sasih Sada melangsungkan upacara ngaturang pekelem di Danau Batur,” jelasnya, Rabu (22/10/2025).
Kata Made Seraya Desa Adat Abang Batu Dinding terdiri dari 7 banjar adat dan 6 banjar dinas dan krama memiliki komitmen yang kuat untuk menjaga kesucian dan keasrian Danau Batur.
“Penolakan bukan kali ini saja, pada tahun 1990 sempat ada rencana investor akan membangun lapangan golf di sekitar Danau Batur. Namun rencana tersebut batal karena ada penolakan dari warga,” jelasnya.
Disinggung apakah ada rencana bersurat ke Pemkab Bangli terkait penolakan ini, kata Made Seraya tentu pihaknya terlebih dahulu akan berkonsultasi dan menyosialisasikan lagi ke krama,
“Sebelum Tilem Kapat kami sudah sempat menyampaikan dan menyosialisasikan adanya recana pengopersian kapal pesiar di Danau Batur dan krama secara tegas menolak rencana tersebut. Penolakan dapat juga dilihat dari berbagai komentar di media sosial (Facebook),” ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, rencananya PT Mukti Bukti Bakti (BMB) perusahaan daerah Bangli, menggandeng investor PT GMS Invest International asal Korea untuk mengembangkan wisata di Danau Batur, Kintamani Proyek wisata ini mencakup pengoperasian kapal pesiar, kereta wisata listrik dan Sky Kapsul serta Rail Bike. (750)