SEMARAPURA | patrolipost.com – Serangkaian Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1946 yang berbarengan dengan Hari Raya Kuningan dihadapkan berbagai kesibukan umat sedharma khususnya di Bali begitu juga Krama Desa Adat Dalem Setra Batununggul, Kecamatan Nusa Penida. Upacara Melasti digelar di pantai sebelah utara Pura Dalem.
Prelingga dan pratima serta perawatan barong mepeed menuju segara dari lima banjar yang ada di wilayah Desa Adat Dalem Setra Batununggul. Bendesa Adat Dalem Setra Batununggul, I Dewa Ketut Anom Astika saat dikonfirmasi, Sabtu (9/3/2024) menyampaikan upacara Melasti saat ini bersamaan dengan Hari Raya Kuningan. Saat penampahan Kuningan Krama menggelar upacara Melasti yang merupakan bagian penting dari Hari Raya Nyepi.
Ia menekankan saat Brata penyepian yang akan dilangsung Senin (11/3/2024), menghimbau kepada krama melaksanakan Brata penyepian dengan tertib. Pada saat ini jumlah Krama tamiu (pendatang,red) sudah banyak ketika nanti dalam pelaksanaan upacara Brata penyepian Krama tidak tertib sedangkan Krama tamiu dianjukan tertib melaksanakan Brata penyepian.
”Jadi, kami mengharapkan kepada Krama lebih tertib jangan sampai Krama tamiu diwajibkan untuk tertib dan diperketat sementara Krama kita tidak. Itu jadi masalah kita penekanan ini kami sampaikan untuk menghargai hari raya kita agar upacara Brata penyepian berjalan tertib dan aman. Hargailah dn hormatilah Hari Raya Nyepi untuk diri sendiri agar Krama tamiu ikut melaksanakan dengan aman dan tertib,” harapnya.
Dewa Anom berkaca dari kejadian tahun lalu di berbagai lokasi di Bali, ia berharap kepada Krama untuk lebih menghargai Hari Raya Nyepi dan melaksanakan Brata penyepian dengan aman dan lancar.
“Jangan sampai kita yang melanggar sementara Krama tamiu diperketat. Kita berkewajiban untuk menghargai diri kita dulu baru orang lain,” tuturnya. (855)
