Labuan Bajo Gelar Simulasi Standar Prokes dan Keamanan Sambut Wisatawan Dunia

Rapat Koordinasi Simulasi Protokol Keselamatan dan Keamanan Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang digelar bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di Marina Bay, Labuan Bajo, Rabu (3/11/2020).

LABUAN BAJO | patrolipost.com – Sebanyak 180 peserta yang terdiri dari berbagai institusi dengan rincian 104 orang dari Basarnas dan 76 orang lainnya dari institusi lain seperti TNI, Polri-Polres, BNPB-BPBD, Pemerintah Daerah akan mengikuti Simulasi Standar Protokol Keselamatan (Prokes) dan Keamanan di Labuan Bajo 12 November 2020.

Gelaran simulasi ini sebagai upaya meningkatkan kepercayaan wisatawan untuk berkunjung ke Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super prioritas. Gelaran simulasi ini nantinya akan menggunakan 22 alat utama (Alut) yang terdiri dari 9 unit alut laut, 5 unit alut udara (helikopter), dan 10 unit alut darat.

Bacaan Lainnya

Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) Shana Fatina saat Rapat Koordinasi Simulasi Protokol Keselamatan dan Keamanan Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang digelar bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di Marina Bay, Labuan Bajo, Rabu (3/11/2020).

Shana menjelaskan, simulasi Protokol Keselamatan dan Keamanan di Labuan Bajo ini menjadi sangat penting sebagai bentuk pernyataan sikap keseriusan pemerintah terhadap status Super Prioritas yang disandang Labuan Bajo.

“Ini adalah bentuk perhatian khusus pemerintah pusat kepada Labuan bajo. Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, kita menyatakan bahwa Labuan Bajo aman untuk dikunjungi,” ujar Shana.

Digelarnya simulasi ini juga merupakan bentuk pernyataan sikap kepada dunia luar bahwa pariwisata Labuan Bajo siap menyambut wisatawan. Selain Itu gelaran simulasi ini juga dijadikan momen pembenahan sekaligus momen kebangkitan pariwisata Labuan Bajo menuju destinasi kelas dunia di era adaptasi kebiasaan baru. Untuk itu Shana mengharapkan dukungan dari lintas elemen, termasuk masyarakat Labuan Bajo.

“Sukses atau tidaknya pelaksanaan simulasi ini juga memerlukan dukungan dari semua elemen baik yang terlibat secara langsung maupun yang tidak langsung. Terutama masyarakat yang ada di sekitar Labuan Bajo secara khusus,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Pengawas Pengendali (Wakawasda) Kegiatan Simulasi AKBP Bhakti Suhendrawan menjelaskan, rangkaian kegiatan ini terdiri dari tiga jenis simulasi evakuasi kejadian alam dan non alam yaitu gempa bumi dan tsunami yang akan dilaksanakan di Pantai Pede.

Selain Itu alan dilakukannya juga simulasi evakuasi kejadian serangan jantung pada wisatawan di Pulau Komodo, evakuasi kapal tenggelam atau terbakar di perairan Marina Bay – Pelabuhan KP3, serta Protokol Penanganan Covid-19 yang akan dimasukan dalam ketiga jenis simulasi tersebut.

“Rakor kali ini berfokus pada pengecekan kesiapan tiap komponen dan personel yang bertugas saat pelaksanaan kegiatan simulasi, dan diharapkan bisa berjalan dengan lancar,” kata AKBP Bhakti.

Diketahui Rakor bersama ini dipimpin langsung oleh Staf Khusus Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bidang Keamanan, Irjen Pol  Adi Deriyan Jayamarta. Selain itu hadir pula Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Basarnas Amirullah, dan Perwakilan dari BNPB-BPBD, BMKG, TNI, Polri-Polres Mabar. (334)

Pos terkait