BANGLI | patrolipost.com – Komisi I DPRD Bangli melakukan sidak di RSU Bangli pada Senin (18/11). Sidak yang dipimpin Ketua Komisi I Satria Yudha menyoroti soal pelayanan terutama fasilitas/alat kesehatan (Alkes) termasuk jasa pelayanan (Jaspel). Hasil sidak, Komisi I menyebutkan jika kondisi layanan di RSU baik-baik saja.
Usai sidak, Satria Yudha menyampaikan sidak yang dilakukan terkait pelayanan, Alkes, serta menyikapi isu di media berkaitan dengan Jaspel.
Menurut Politisi PDIP ini, Komisi I telah melihat kondisi Alkes yang tersedia di RSU. Alkes berfungsi dengan baik. Memang sebelumnya sempat terjadi gangguan pada CT Scan.
“Disampaikan jika sebelumnya ada kendala pengiriam alat dari Jerman ke Indonesia. Namun kini alat sudah berfungsi dengan baik,” jelasnya.
Lanjutnya, ketika terjadi gangguan CT Scan, pasien tetap dilayani dengan dirujuk ke RS lain seperti RSU Klungkung dan RS Kasih Ibu. Kata Satria Yudha, antar rumah sakit sudah ada kerjasama yang baik.
“Ketika terjadi gangguan CT Scan di RSU Bangli dirujuk ke RSU Klungkung dan Kasih Ibu, begitu juga sebaliknya,” kata ketua komisi asal Desa Sulahan, Kecamatan Susut ini.
Diketahui pula, RSU melakukan kerjasama operasional (KSO) untuk 12 Alkes. Kata Satria Yudha, jika melakukan pengadaan diperlukan anggaran sangat besar, belum lagi perawatan/pemeliharaan. Dengan sistem kerjasama ini anggaran dikeluarkan jika alat tersebut digunakan.
“Ternyata yang dibayarkan pihak RSU obat-obatannya, contohnya saja untuk cuci darah. Ketika alat tidak digunakan maka tidak dibayar ke pihak penyedia,” sambungnya.
Berkaitan dengan sistem KSO ini sudah jelas diatur dalam Permendagri tentang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Diatur pula tenaga medis dan pelayanan.
Satria Yudha menyampaikan, dengan perkembangan teknologi saat ini akan cepat perubahan alat medis. Jika dilakukan pengadaan dikhawatirkan mubazir, mengingat teknologi terus berkembang.
Disinggung terkait Jaspel, Satria Yudha mengaku sudah menggali hal tersebut. Yang mana pemberian Jaspel diatur dalam Permenkes 28 Tahun 2014, kemudian ada turunan Perbup dan Perdir. Ada 3 klaster yakni kebersamaan, instentif dan PPL.
“Semua sudah masuk billing system. Pemberian Jaspel di RSU tidak mengambil grade tertinggi. Jika itu dilakukan anggaran habis untuk Jaspel,” tegasnya.
Di sisi lain, Satria Yudha tidak menyebutkan besaran Jaspel. Pihaknya beralasan jika hal tersebut urusan sensitif. Namun pihaknya memastikan jika semua sesuai aturan.
Ditambahkan pula, pelayanan di RSU sudah baik. Namun pihaknya tetap meminta agar pelayanan semakin ditingkatkan. Kemudian yang masih kurang akan diperbaiki.
“Kami memberikan apresiasi atas pengelolaan di RSU. Kami harapkan layanan semakin meningkat untuk kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Anggota Komisi I DPRD Bangli I Wayan Sutama juga mengapresiasi kemajuan RSU sampai saat ini dan meminta untuk selalu memingkatkan pelayanan.
Hal senada disampaikan oleh Anggota Komisi I lainnya seperti Dewa Gede Suamba Adnyana, I Ketut Guna, Sang Nyoman Wijaya, Ni Wayan Indrawati, I Gusti Nyoman Triyana Putra.
Semua anggota komisi 1 DPRD Kabupaten Bangli sepakat untuk mendukung RSU dalam capaian hingga saat ini serta mengecam oknum yang memutarbalikkan fakta bahwa RSU Bangli tidak baik baik saja. (750)